REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Carlo Tavecchio yang mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) pada Senin (20/11), bakal berurusan dengan hukum. Ia dituduh melakukan pelecehan seksual.
Pria 74 tahun itu mengundurkan diri setelah Italia gagal mencapai Piala Dunia 2018. Ini merupakan puncak dari sederet kontroversi yang muncul dalam tiga tahun masa jabatannya.
Selama kampanye pemilihannya, Tavecchio membuat komentar rasialis tentang pemain kulit hitam di Italia. Kontroversi kembali muncuk setelah ia terekam menghina orang Yahudi dan komunitas gay.
La Stampa, seperti dikutip dari Football Italia, Selasa (21/11) melaporkan bahwa dia dituduh melakukan pelecehan seksual oleh seorang wanita yang tidak disebutkan namanya.
Wanita yang dimaksud, seorang eksekutif olahraga, mengklaim mengunjungi Tavecchio di kantornya untuk mendiskusikan pekerjaan. Namun sang presiden federasi berusaha untuk menyentuhnya, menutup tirai sehingga tidak terlihat.
Dia juga menegaskan bahwa pelecehan itu tidak sekali namun berulang. Perbuatan yang sama, menurut wanita itu, baru-baru ini juga terjadi.
La Stampa percaya bahwa pengaduan telah diajukan ke jaksa di Roma dengan bukti rekaman audio dan video untuk mendukung klaim wanita tersebut. Hingga saat ini, Tavecchio belum dikenai tuduhan kriminal.