REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indra Sjafri mengaku tidak ingin kecewa dengan keputusan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI). PSSI memberhentikan Indra Sjafri sebagai pelatih kepala tim nasional U-19, Selasa (21/11).
Pelatih 54 tahun pun mengaku menerima tugas baru yang dibebankan federasi kepadanya saat ini. Federasi nasional memberikan tempat baru bagi mantan pelatih Bali United itu.
Indra akan bertugas sebagai salah satu pencari bakat atau mentor para pemain muda di divisi pengembangan sepak bola Indonesia. “Bismillah saya terima (keputusan) itu,” ujar dia, Selasa.
Terkait dengan tugas barunya itu, Indra mengatakan sudah punya gambaran program yang akan dia lakukan. Terutama dalam setahun mendatang. Dia mengatakan pola yang sama tentang mencari bibit pemain muda dari seluruh Indonesia tetap akan dia lakukan.
Kontrak Indra Sjafri sebenarnya baru berakhir pada Desember mendatang. Namun, PSSI memutuskan mengakhiri kontrak tersebut lebih cepat.
Sekertaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha Destria menyatakan federasi memang belum membentuk struktur tetap dalam wadah baru yang menjadi tugas baru bagi Indra tersebut. Hanya, dia memastikan, Indra tetap di bawah salah satu divisi federasi yang dikepalai Direktur Teknik PSSI Danur Windo.
Meski sudah resmi tak memperpanjang kontrak Indra di timnas U-19, PSSI sampai hari ini belum memutuskan siapa yang akan menggantikan. Ratu menerangkan, federasi saat ini, pun belum punya pilihan tentang sosok juru taktik anyar skuat Garuda Muda.
Indra dipecat menyusul sejumlah kegagalan timnas U-19. Pada Piala AFF U-18 2017 di Myanmar September lalu, Garuda Muda cuma mampu berada di podium ketiga. Raihan tersebut, melenceng dari target peringkat satu.
Kegagalan lainnya terjadi saat kualifikasi Piala Asia U-19 2018 di Korea Selatan (Korsel) yang baru rampung dua pekan lalu. Posisi Garuda U-19 di Grup F ketika itu cuma maksimal di peringkat ke-3 setelah dua kali menang dan dua kali kalah.
Indonesia kandas 0-4 dari tuan rumah Korsel U-19, dan dibikin tunduk 1-4 dari timnas Malaysia U-19. Kepada Republika, Selasa (7/11), Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi pernah mengaku tak puas dengan hasil tersebut. Terutama terkait hasil buruk dari Harimau Malaya.
Sebab, Edy mengatakan, pada 2017 tak sekalipun Indonesia mampu menang dari timnas Malaysia di semua level usia dan dalam semua level gelaran. Edy pun memuncak pada Kamis (16/11).
Usai menonton langsung laga persahabatan antara timnas Indonesia dan Suriah, jenderal bintang tiga itu mengatakan nasib Indra Sajfri bakal seperti pelatih timas Italia, Giampiero Ventura yang dipecat lantaran gagal membawa Gian Luigi Buffon dan kawan-kawan lolos ke Piala Dunia 2018.