REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI dinilai tak konsisten dengan pemutusan kontrak kepelatihan Indra Sjafri di timnas Indonesia U-19. Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot Dewa Broto mengatakan, semestinya federasi nasional konsisten dengan tolok ukur keberhasilan pelatih timnas.
Gatot menilai, alasan PSSI tak melanjutkan kepelatihan Indra Sjafri di timnas U-19 lantaran kegagalan prestasi. Tetapi, kegagalan serupa juga ada di masa kepelatihan Luis Milla Aspas di skuat senior dan Garuda U-23.
"Seharusnya PSSI konsisten. Luis Milla juga gagal kan?" ujar Gatot saat ditemui di Kemenpora, Rabu (22/11).
PSSI memutuskan kontrak Indra Sjafri di timnas U-19 pada Selasa (21/11). Alasan tak lagi melibatkan Indra sebagai pelatih, lantaran sejumlah kegagalan. Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi pernah menerangkan, alasan pemecatan Indra memang terkait kegagalan meraih target yang dibebankan pada timnas U-19.
Kegagalan target tersebut, di antaranya saat Piala AFF U-18 2017. Indra hanya mampu membawa Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan ke peringkat ketiga. Padahal PSSI menghendaki Indra mengulangi gelar juara yang pernah diraih pada Piala AFF 2013 lalu.
Indra, dikatakan Edy, juga gagal saat kualifikasi Piala Asia U-19 2018. Saat kualifikasi, Indra cuma mampu membawa timnas U-19 di peringkat ketiga klasemen akhir penyisihan Grup F. Hasil tersebut dipastikan tak mampu membawa Garuda Indonesia tampil pada putaran final Piala Asia yang akan digelar di Indonesia, Oktober tahun depan.
Namun karena Indonesia sebagai tuan rumah, maka tak menghalangi timnas U-19 tampil di Piala Asia U-19 2018. Hanya Edy mengatakan, timnas Garuda tampil buruk sepanjang kualifikasi dengan catatan dua kali menang dan dua kali kalah. Kekecewaan Edy paling mendasar saat Indonesia takluk 1-4 dari Malaysia.
Tapi Gatot menilai, alasan kegagalan target PSSI tak konsisten. Sebab, menurut dia, PSSI seharusnya juga mengakhiri Luis Milla Aspas di timnas senior dan Garuda U-23. Sebab kata dia, terutama di Garuda U-23 terbukti gagal meraih medali emas yang menjadi target saat SEA Games 2017.
Saat SEA Games lalu, Luis Milla hanya mampu membawa tim asuhannya meraih medali perunggu. Perolehan podium ketiga tersebut, membuat Gatot pesimistis timnas Indonesia mampu menembus target babak semifinal saat Asian Games 2018 mendatang.