REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator kompetisi Liga 1 2017, PT Liga Indonesia Baru (LIB) merencanakan menggelar kembali Piala Presiden. Gelaran tersebut sebagai turnamen prakompetisi sepak bola nasional pada musim depan.
Subdirektur LIB Tigor Shalomboboy kepada wartawan menerangkan, Piala Presiden 2018 tetap menjadi gelaran yang menggandeng Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai induk organisasi kesebelasan para peserta. LIB sebatas operator pelaksana kompetisi.
"Menengok jadwal jeda liga 2017 menuju 2018 antara Januari dan Februari, merupakan bulan senggang bagi tim-tim Liga 1 untuk istirahat kompetisi. Masa kosong pertandingan tersebut pas untuk menggelar Piala Presiden," ujar Tigor, Selasa (28/11).
Pada bulan senggang itu pun, diterangkan Tigor, masa uji coba pertandingan banyak cabang olah raga (cabor) menuju Asian Games 2018. "Kalau dari kami (LIB) menyiapkan slot waktu sebelum tes event Asian Games," ujar dia.
Rencana jadwal tersebut, kata Tigor, mempertimbangkan Liga 1 2018 yang akan mulai kick-off perdana antara pertengahan atau akhir Februari.
LIB, lanjut Tigor, sudah punya rencana format gelaran Piala Presiden. Kata dia, ada dua opsi. Opsi pertama, seperti Piala Presiden 2017 yang mempertandingkan sebanyak 20 kesebelasan dalam beberapa grup. Para peserta terdiri dari 18 klub Liga 1 2018 dan tim peringkat ke-4 dan 5 dari Liga 2 2017.
Opsi kedua, lanjut Tigor, dengan mengundang 16 kesebelasan saja. Yaitu 15 tim yang selamat di Liga 1 ditambah satu tim juara Liga 2 musim ini. "Mungkin yang 16 tim yang cocok mengingat waktu pelaksanaannya yang singkat," kata Tigor.
Jika opsi kedua yang dipilih, Tigor menambahkan, LIB akan membagi para peserta dalam tiga grup. Yakni grup barat, tengah, dan timur. Pembagian tersebut melihat domisili klub-klub peserta kompetisi yang tersebar di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, juga Sulawesi serta Papua.
Adapun soal tuan rumah pertama gelaran Piala Presiden 2018, kata Tigor, jika jadi digelar akan mengambil tempat di Malang, Jawa Timur. Itu karena kesebelasan dari wilayah tersebut, yakni Arema FC adalah juara bertahan Piala Presiden.
Piala Presiden sebetulnya gelaran yang digulirkan saat Liga Indonesia vakum akibat pembekuan PSSI oleh pemerintah pada 2015. Saat itu, pemerintah menggandeng operator kompetisi Mahaka Sport and Entertainment milik Presiden Inter Milan Erick Thohir. Bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Mahaka menggelar Piala Presiden 2015 sebagai gelaran sepak bola pengisi masa vakum kompetisi. Pada Piala Presiden 2015, Persib Bandung berhasil meraih gelar juara.
Piala Presiden pun berlanjut pada 2016 sebelum Liga 1 2017 mulai digelar. Tapi berbeda, pada Piala Presiden musim lalu, gelaran tersebut tak lagi melibatkan swasta sebagai operator kompetisi. PSSI yang saat itu sudah dinormalisasi menjadi penyelenggara. Gelar juara Piala Presiden 2016 ketika itu milik Arema FC. Tahun depan, LIB sebagai operator kompetisi tunggal milik federasi nasional mengambil alih penyelenggaraan gelaran tersebut.