REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mongolia bukan lawan baru bagi kesebelasan sepak bola Indonesia. Skuat kedua negara ini bakal kembali beradu taktik mencetak gol di ajang persahabatan Piala Solidaritas Tsunami Aceh 2017, Senin (4/12).
Pada laga itu, Timnas Garuda, sebagai tuan rumah, diunggulkan atas the Blue Wolves. Namun, pelatih Indonesia, Luis Milla Aspas mengatakan, modal sebagai tuan rumah saja tentu tidak cukup.
Fokus dalam permainan menjadi syarat penting bagi penggawanya untuk bisa meraih kemenangan. Dia pun merencanakan sejumlah ide dan taktik.
Strategi yang bakal Milla terapkan termasuk meminta Hansamu Yama Pranata dan kawan-kawan mengantisipasi permainan keras dari Mongolia. “Kita tahu Mongolia ini bermain keras. Maka pendekatannya akan beda (dari pertandingan timnas) sebelumnya,” ujar dia dalam siaran pers resmi timnas Garuda yang diterima wartawan di Jakarta, Ahad (3/12).
Pelatih dari Spanyol itu pun membeberkan agar para pemainnya tetap mempertahankan pola bermain menyerang. Milla meminta agar pemainnya mencuri peluang membuka kran gol di awal pertandingan.
“Kami ingin mengambil opsi untuk (bermain) menyerang pertama,” ujar Milla.
Karena itu, dia menegaskan agar para pemainnya mampu lebih kreatif di lini tengah dan serang.
Laga kedua kesebelasan nantinya akan kick off di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Perjumpaan nanti sebagai pertandingan kedua kalinya dalam kaleidoskop sepak bola kedua negara.
Pada Juli 2017, ketika kualifikasi Piala Asia U-23 2018 di Bangkok, Thailand, skuat Milla pernah digdaya atas Serigala Biru ini. Laga di Stadion Suphachalasai saat itu berakhir dengan skor renggang 7-0.
Para penggawa yang berhasil membuat Mongol tertunduk saat itu pun punya peluang dipercaya kembali oleh Milla untuk tampil pada laga besok. Milla kemungkinan mengandalkan nama-nama seperti Septian David Maulana, Osvaldo Ardiles Haay, Gavin Kwan Adsit, dan Saddil Ramdani.
Di pertandingan kali ini, Milla juga punya amunisi baru dengan melibatkan sejumlah pemain senior seperti kiper Andrithany Ardhiyasa dan bintang timnas anyar Ilija Spasojevic yang baru mendapatkan kepercayaan Milla setelah memegang paspor Garuda bulan lalu.
Meski pernah menang dan punya kualitas pemain yang lebih unggul, Milla mengakui meredam permainan Mongol bukanlah perkara gampang. “Secara fisik mereka lebih baik,” ujar Milla.
Dia menambahkan, melawan tim yang sama pada waktu yang berbeda juga akan menghasilkan pola permainan dan hasil yang tak bisa diduga. “Mongolia pasti punya permainan yang berbeda. Dan pemain harus mengkreasikan permainan,” ujar dia.
Menjamu Mongol juga merupakan pertandingan kedua bagi Indonesia di ajang Piala Solidaritas Tsunami Aceh ini. Di laga perdana, Sabtu (2/12), Indonesia berhasil menjungkalkan Brunei Darussalam dengan skor 4-0.
Pada hari yang sama, Mongol kandas dari Kirgiztan dengan skor 0-3.
Hanya empat negara ambil bagian dalam Piala Solidaritas Tsunami Aceh tahun ini. Tahun ini menjadi gelaran perdana turnamen untuk menghormati korban bencana tsunami Aceh pada 2004 lalu.
Usai menjamu Mongol, Indonesia akan berhadapan dengan Kirgiztan pada Rabu (6/12) mendatang. Sistem setengah kompetisi dalam ajang turnamen ini menjadikan peringkat teratas dari tiga kali pertandingan sebagai juara.