REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR — Manajemen Perseroan Terbatas Persaudaraan Sepakbola Makassar yang menaungi tim Juku Eja mengaku akan serius melakukan pembinaan usia muda sehingga bisa lolos verifikasi dan bermain di kompetisi Asia ke depan.
CEO PT PSM, Munafri Arifuddin mengakui persoalan pembinaan berjenjang di PSM mulai dari U-19, U-17, dan U-15 memang masih belum berjalan. Ini yang akhirnya membuat tim itu gagal berlaga di kompetisi Asia musim depan meski duduk di posisi ketiga klasemen Liga 1 musim 2017.
"Kami akan serius (musim depan). Khusus untuk pemain PSM U-19, kami juga akan siapkan mess pemain agar mereka bisa lebih fokus dalam persiapan tim," katanya di Makassar, Ahad (3/12).
Begitupun dengan PSM U-17 juga akan lebih ditangani secara serius. Manajemen juga akan mensrinkonkan dengan program dari PSM senior yang ditangani pelatih PSM Robert Rene Alberts. Sementara untuk usia 15 tahun, dia mengaku akan memilih sekolah sepakbola (SSB) di Sulawesi Selatan untuk terus ditingkatkan kemampuannya.
Khusus untuk SSB yang akan menjadi binaan langsung PSM Makassar, dia mengatakan, akan dipilih yang selama ini paling konsisten dalam pembinaan usia muda. Dia juga sudah memiliki referensi soal SSB mana saja yang selama ini memang konsisten melakukan pembinaan usia muda.
Media Officer PSM Andi Widya Syadzwina mengatakan klub juga telah melakukan tur ke sejumlah daerah di Indonesia untuk mendapatkan pemain terbaik demi bergabung dalam skuat timm junior PSM seperti Tulehu (Maluku), Kendari (Sulawesi Tenggara), Mamuju (Sulawesi Barat), dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Untuk seleksi di Tulehu digelar di lapangan Stadion Matawaru Tulehu, seleksi di Kendari akan digelar di lapangan Lakidende Kendari, dan seleksi di Kupang dilakukan di lapangan Bali United Kristal Kupang dan lapangan Polda Nusa Tenggara Timur.
PSM Makassar pada seleksi ini memberikan sejumlah syarat bagi pemain yang ikut seleksi yakni pesepakbola yang memiliki kelahiran mulai 1 Januari 1999 sampai dengan 31 Desember 2001. Selain mencari bakat baru untuk PSM U-19.