REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Mantan pelatih Bayern Muenchen Carlo Ancelotti meminta juru taktik AC Milan Genaro Gattuso untuk tetap memegang prinsip meski kritikan menghujam. Semasa aktif jadi pesepak bola, Gattuso adalah mantan pemain yang dulu sukses bersama Ancelotti di Rossoneri.
Ancelotti menyaksikan Milan ketika ditahan imbang 2-2 oleh tim juru kunci di klasemen Liga Seri A Italia, Ahad (3/12) malam WIB. Menurut Ancelotti, Gattuso tak usah resah meski luput membawa Milan meraih kemenangan atas Benevento.
Sosok berkebangsaan Italia ini mengatakan, Gattuso jangan sampai kehilangan prinsip meski banyak yang mengritik. Ancelotti mencontohkan dirinya sendiri yang tetap dalam pendirian ketika dipecat oleh Muenchen beberapa waktu lalu.
"Pelatih memang akan jadi sosok yang disalahkan jika tim berjalan dengan tidak benar. Tapi terpenting, manajemen jangan mengganggu. Saya dipecat karena ada pemain yang komplen ke manajemen dan itu membuat pelatih kesulitan," kata Ancelotti dikutip dari Sky Sport Italia, Senin (4/12).
Ancelotti mengatakan, saat melatih Muenchen, ada pemain yang mengadu ke manajemen hanya karena tidak masuk dalam skema permainannya. Hal tersebut sangat disayangkan oleh Ancelotti karena membuatnya kehilangan muka.
Pelatih 58 tahun ini mengatakan, jika hal sama menimpa Gattuso, maka kariernya di Milan akan berakhir. Tapi, Ancelotti meminta juniornya itu tak perlu cemas.
"Menurut media, ada lima pemain besar di Muenchen yang melawan saya sehingga saya dipecat. Tapi Gattuso tak perlu takut. Lebih baik tenggelam karena gagasan sendiri daripada terjatuh oleh ide orang lain," kata Ancelotti.
Gattuso menanggung rasa sakit dan malu ketika timnya ditahan imbang oleh Benevento yang belum pernah meraih angka di klasemen Liga Italia. Pada laga di kandang Benevento itu, Milan sebenarnya sudah unggul 2-1 tapi kehilangan tiga angka setelah kiper lawan membuat gol penyama kedudukan pada menit terakhir.

Carlo Ancelotti (kiri) ketika memberi selamat kepada Gennaro Gattuso setelah AC Milan menjadi kampiun Liga Campions UEFA di Stadion Olimpiade, Athena, Yunani, 23 Mei 2007. (EPA/KERIM OKTEN)