REPUBLIKA.CO.ID, BANDAACEH -- Gubernur Aceh IrwandI Yusuf berjanji akan menghadirkan turnamen international Aceh World Solidarity Cup (AWS) yang lebih baik tahun depan. Tahun ini diikuti empat tim, yakni timnas Indonesia, Kirgistan, Brunei Darussalam, dan Mongolia, AWSC mendapatkan kritikan terhadap kualitas lapangan Stadion Harapan Bangsa yang dinilai tak layak untuk pertandingan sepak bola. Lapangan berlumpur akibat guyuran hujan.
Turnamen yang digagas Irwandi ini bertujuan untuk mengapresiasi solidaritas negara-negara di dunia dalam membantu Aceh bangkit usai tragedi gempa dan tsunami yang menimpa Aceh, 26 Desember 2004. Irwandi menegaskan bahwa turnamen ini bakal menjadi ajang tahunan dan berjanji penyelenggaraan akan berlangsung lebih baik lagi ketimbang saat ini.
"Insya Allah, ke depan penyelenggaraan akan semakin baik. Kami banyak belajar dari penyelenggaraan tahun ini, termasuk kondisi infrastruktur yang akan terus kami sempurnakan," paparnya, Rabu (6/12).
Ia memuji semangat solidaritas empat peserta. Salah satunya ditunjukkan dengan tetap berkomitmen menyelesaikan turnamen ini, kendati sempat ada masalah dengan cuaca ekstrem di Aceh yang berpengaruh terhadap kondisi lapangan. Ia juga berharap ada penambahan jumlah kontestan, dari tahun ini empat menjadi delapan peserta.
"Kami harap, tim-tim peserta turnamen AWSC ini bersedia untuk kembali datang ke Aceh pada gelaran yang sama, tahun depan," imbuhnya.
Irwandi menyebutkan semangat mereka sama dengan semangat solidaritas yang ditunjukkan negara-negara di dunia dalam membantu Aceh bangkit pascatsunami pada 2004.
Lebih lanjut, Irwandi juga memberi ucapan selamat dan apresiasi kepada kesebelasan Kirgistan yang keluar sebagai juara pada turnamen perdana yang diselenggarakan oleh Provinsi Aceh ini.
Ia berharap, jawara AWSC 2017 bisa menunjukkan pada dunia bahwa Aceh telah bangkit dan mampu menyelenggarakan turnamen berkelas internasional.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
