REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden Real Madrid Florentino Perez menganggap Cristiano Ronaldo adalah penerus legenda abadi Los Merengues, Alfredo Di Stefano. Perez mengatakan, Ronaldo memiliki semua hal yang menggambarkan citra El Real sebagai kesebelasan terbesar di dunia.
Ronaldo baru saja dinobatkan sebagai peraih Ballon d'Or (Pemain Terbaik Dunia) 2017 dalam acara yang berlangsung di Menara Eiffel, Paris, Prancis, Jumat (8/12) dinihari WIB. Pesepak bola asal Portugal itu kini sejajar dengan bintang Barcelona, Lionel Messi, yang sama-sama meraih lima gelar bola emas.
"Bagi Real Madrid dan semua Madridistas di dunia, Ballon dOr kelima ini merupakan kehormatan dan pengakuan bagi pemain terbaik di dunia," kata Perez kepada LEquipe TV dilansir Marca, Jumat (8/12).
Lebih lanjut Perez menilai, pemain berjulukan CR7 itu merupakan penerus legenda Los Blancos, Alfredo Di Stefano. "Saya pikir Cristiano Ronaldo memiliki semua nilai Real Madrid, yakni usaha, rasa hormat, dan kerja sama tim. Bagi saya, dia adalah penerus Alfredo Di Stefano," puji dia.
Adapun Ronaldo mendapatkan trofi Ballon dOr kelimanya dengan mengalahkan pesaing lain yakni Messi dan Neymar. Terpilihnya Ronaldo semakin memperjelas fakta bahwa dalam satu dekade terakhir persaingan pemain terbaik hanya berkutat antara dirinya dan Lionel Messi.
Ronaldo meraih Ballon d'Or pertamanya pada 2008 sebelum Lionel Messi meraihnya setahun berikut. Setelah itu, La Pulga julukan Messi, melanjutkan dominasinya selama empat tahun berturut-turut dengan meraih tiga Ballon d'Or pada 2010 hingga 2012.
Namun, CR7 yang telah menginjak usia 32 tahun kembali merebut predikat pemain terbaik di dunia itu pada 2013 dan 2014 sebelum Lionel Messi kembali meraihnya pada 2015. Keberhasilan Ronaldo mengantar Real Madrid menjadi juara Liga Champions 2015/2016 dan membawa timnas Portugal menjadi juara Piala Eropa 2016 membuat dirinya kembali menjadi yang terbaik pada 2016 dan kini ia kembali naik panggung untuk mengulang kecupan manis di gelaran Si Bola Emas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika