REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kabar mengejutkan buat penggemar Tim Nasional Spanyol. Juara Piala Dunia 2010 itu terancam tak dapat berpartisipasi di Piala Dunia 2018 Rusia. Pada Jumat (15/12) Harian El Pais mengabarkan, bahwa FIFA akan menyurati Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Federasi sepak bola dunia itu memberikan peringatan kepada Spanyol karena ada indikasi campur tangan pihak luar sepak bola untuk kepentingan politik.
FIFA mengetahui adanya keterlibatan dari Badan Olahraga Nasional Spanyol (CSD) mengenai penentuan pejabat baru buat RFEF. Sebelumnya, organisasi induk sepak bola Spanyol itu telah lama dipimpin oleh Angel Maria Villar.
Villar diketahui pernah menduduki jabatan senior di FIFA dan juga badan sepak bola Eropa UEFA. Sejak Juli lalu, Villar mengundurkan diri dari RFEF karena tersangkut kasus suap di sepak bola Spanyol.
Villar kemudian diganti oleh Juan Luis Larrea. Kepemimpinan Larrea di RFEF sepertinya tak mendapat restu dari CSD. El Pais menyebut, CSD mencoba mengarahkan pemilihan ulang untuk Ketua RFEF. Mereka mencoba untuk mendudukkan orang yang sesuai dengan kepentingan CSD.
"Kami dapat memastikan bahwa FIFA baru-baru ini mengirim sebuah surat ke Spanyol (RFEF) tentang keprihatinan pada situasi saat ini. Kami menegaskan bahwa di Statuta FIFA, semua asosiasi anggota harus mengelola urusan mereka secara independen dan memastikan bahwa tidak ada campur tangan pihak ketiga dalam urusan internal," bunyi pernyataan resmi FIFA, dikutip dari New Strait Times, Sabtu (16/12).
FIFA menyebut mereka akan mengirim delegasi ke markas RFEF di Kota Madrid dalam waktu dekat. FIFA akan menginvestigasi masalah ini bersama UEFA. Jika benar adanya keterlibatan pihak ketiga dalam urusan internal RFEF, Spanyol bisa terkena hukuman berat.
Juara Piala Eropa beruntun 2008-2012 itu bisa kehilangan jatah di Piala Dunia 2018 Rusia. Sebab, Spanyol berpotensi melanggar pasal 13 Statuta FIFA yang melarang keterlibatan pihak manapun dalam urusan federasi sepak bola suatu negara. Hal ini seperti yang dialami Indonesia saat PSSI diintervensi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.
Negara yang melanggar pasal 13 ini akan disanksi ikut serta dalam semua aktivitas sepak bola di bawah naungan FIFA. Walau sudah memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2018 lewat kualifikasi, FIFA bisa saja mencabut keikutsertaan La Furia Roja berdasarkan pelanggaran pasal 13 Statuta FIFA.
Spanyol berkeras bahwa mereka tidak akan digagalkan ke Rusia. Perdana Menteri Mariano Rajoy membantah adanya surat peringatan dari FIFA kepada RFEF.
Pemerintah Spanyol dan RFEF satu suara bahwa mereka tidak mendapatkan kontak resmi dari FIFA. Melainkan, hanya mendapat surat dari salah satu orang FIFA yang menginginkan adanya pertemuan untuk membicarakan persoalan sepak bola Spanyol.
"Saya sangat yakin Spanyol akan pergi ke Piala Dunia, dan akan menang di sana," kata Rajoy.
Drama terjadi di RFEF sejak Mei lalu. Saat itu Villar yang sudah 29 tahun menjabat sebagai pimpinan RFEF kembali memenangkan pemilihan. Tapi hanya satu bulan berselang, Villar mundur. Ia diduga terlibat kasus korupsi, suap dan penggelapan uang untuk kepentingan sepak bola Spanyol.
Villar digantikan Larrea. Orang yang tidak sejalan dengan kelompoknya. Walau sudah tak menjabat, Villar menggunakan pengaruhnya untuk melengserkan Larrea.
November lalu, tulis AFP, salah seorang bekas kepada asosiasi pemain Spanyol, Luis Rubiales yang merupakan kaki tangan Villar mencoba mendorong untuk pemilihan ulang pimpinan RFEF pada Januari nanti. Gerakan kaki tangan Villar ini diamini oleh CSD dan pemerintah Spanyol.