REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Buruknya udara di Jakarta dan sekitarnya dapat mengganggu penyelenggaraan Asian Games 2018 nanti. Menurut Direktur Komite Penghapusan Bensin Bertimbal Ahmad Safrudin, buruknya udara tersebut dipengaruhi oleh kendaraan bermotor, kebakaran lahan, pembangkit listrik, proses konstruksi, pembuangan sampah, dan lainnya.
Para atlet yang nantinya datang ke Jakarta, kata Ahmad, membutuhkan udara yang baik. Ia juga mengatakan, sempat ada atlet dari India yang tidak berhasil memecahkan rekor karena kualitas udara yang tercemar.
"Kondisi kesehatan dari para atlet mancanegara yang akan bertanding di Indonesia pada Agustus 2018 nanti akan terancam oleh buruknya kualitas udara Jakarta dan Palembang. Mereka terancam gagal dalam memecah rekor dan juga dapat jatuh sakit akibat pencemaran udara," kata Ahmad dalam acara Gerak Bersihkan Udara, di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (18/12).
Berdasarkan catatan akhir tahun Koalisi LSM untuk Udara Bersih, kualitas udara di Indonesia masih tidak mengalami perbaikan yang signifikan. Hal ini berisiko terhadap kesehatan para atlet nantinya. Dijelaskan pula, kotornya udara di Indonesia yang terbesar disebabkan oleh transportasi dan industri. Hal ini harus diperhitungkan pula oleh pemerintah.
"Terkait Asian Games, memang akan ada jalur transportasi yang ditutup kendaraan bermotor tidak boleh lewat, tapi industrinya bagaimana?" kata perwakilan Greenpeace, Bondan Andriyanu, dalam agenda yang sama.