REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mathieu Debuchy ingin meninggalkan Arsenal pada jendela transfer musim dingin. Pemain berusia 32 tahun tersebut tiba di Emirates Stadium dari Newcastle United pada 2014 sebagai salah satu bek kanan papan atas Liga Primer Inggris.
Pada musim lalu, akibat cedera ligamen serius pada pergelangan kaki, Debuchy harus tabah untuk membatalkan debutnya. Padahal ia ditunjuk pelatih Arsenal Arsene Wenger untuk menggantikan Hector Bellerin yang juga sedang mengalami cedera. Hal tersebut disinyalir telah menghancurkan ambisinya bersama the Gunners.
Selang satu tahun, Debuchy kembali merumput untuk pertama kalinya pada musim ini dalam pertandingan Liga Europa melawan Red Star Belgrade yang berlangsung Oktober 2017 lalu. Ia telah menjalani enam penampilan di semua kompetisi musim ini.
Debuchy berharap untuk tidak melanjutkan sisa 18 bulan terakhir masa kontraknya bersama klub yang berbasis di London Utara tersebut. "Saya ingin pergi, untuk menemukan tantangan baru di bulan Januari. Fakta bahwa saya bermain bagus akan memberi saya kesempatan," kata Debuchy seperti yang dilansir dari ESPN FC, Kamis (21/12).
Mantan pemain Lille itu tidak menampik kemungkinan untuk pulang kampung ke Prancis, meskipun ia sempat kecewa saat menjalani masa peminjaman dengan klub negerinya, Bordeaux pada 2016. "Saya akan melihat apakah ada peluang bagus di jendela transfer. Saya terbuka," jelasnya.
Sebelumnya, Debuchy berharap dapat kembali ke Ligue 1 saat Nice melakukan pendekatan serius untuknya musim panas lalu. Apalagi Arsenal sudah merelakan kepergiannya. Tetapi kepindahannya urung terwujud lantaran Nice lebih memilih rekan senegaranya, Christophe Jallet sebagai gantinya.
"Sampai saat ini, saya masih belum tahu mengapa hal itu tidak terjadi, saya sudah hampir hijrah ke Nice," kata Debuchy. "Saya bertemu Julien Fournier (CEO Nice), dan saya juga bertemu dengan pelatih di sebuah hotel. Kami banyak berbicara, saya lulus tes untuk meyakinkan mereka, dan semuanya hebat."
Debuchy pun mengaku masih menunggu pinangan Nice terhadap dirinya. Tapi pada akhirnya Nice tidak pernah melakukannya, bahkan tidak ada sedikit pun sinyal yang diberikan. "Saya sangat kecewa dengan sikap itu, terutama dari Tuan Fournier, tapi saya telah bisa menerimanya dan ini memungkinkan saya untuk bermain dalam level yang lebih tinggi lagi bersama Arsenal."