REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan, pembayaran tunggakan subsidi klub-klub Liga 1 musim 2017 akan dibayarkan penuh paling lambat Januari 2018.
"Secepat mungkin akan dibayar diusahakan pada Desember 2017 ini. Kalau tidak bisa, paling lambat Januari 2018," ujar Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, di sela Malam Penghargaan GoJek Traveloka Liga 1 di Senayan, Jumat (22/12) malam.
Edy melanjutkan, pelunasan subsidi yang menjadi hak klub Liga 1 itu terhambat karena ada persoalan di administrasi. Hingga saat ini, ia menyatakan, pihaknya bersama operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB) terus berkomunikasi dengan para sponsor terkait hal itu.
PSSI pun menegaskan bahwa dana subsidi itu merupakan hak klub yang harus dibayar lunas. Sebab dana segar tersebut digunakan untuk operasional klub, termasuk mengontrak dan membayar pemain. "Oleh karena itu, PSSI tidak ingin kejadian ini terulang kembali di musim 2018. Kami berharap musim 2018 keuangan lebih baik dan lancar," kata Edy.
Ihwal subsidi di Liga 1 memang kerap menjadi pertanyaan klub sampai beberapa pekan terakhir. Sebelumnya, 15 tim Liga 1 yang bergabung dalam Forum Klub Sepak Bola Profesional Indonesia pernah mempertanyakan hal serupa kepada PSSI. Termasuk beberapa persoalan lain hingga perlu diadakan pertemuan khusus pada awal Oktober 2017 yang langsung dipimpin Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.
PSSI ketika itu meyakinkan bahwa dana subsidi sebesar Rp 7,5 miliar tersebut diberikan bertahap yaitu Rp 1,5 miliar di awal musim, Rp 516 juta per bulan, dan Rp 1 miliar terakhir di akhir kompetisi.