Selasa 26 Dec 2017 15:59 WIB

Terkait Doping, Ketua Uni Sepak Bola Rusia Mundur Sementara

Vitaly Mutko
Foto: EPA/YURI KOCHETKOV
Vitaly Mutko

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Wakil Perdana Menteri Rusia Vitaly Mutko untuk sementara mengundurkan diri dari perannya sebagai Ketua Uni Sepak Bola Rusia (RFU). Mutko mendapatkan larangan seumur hidup dari kegiatan Olimpiade bulan ini.

Mutko mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) pada Selasa (26/12) melawan keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk melarangnya dari Olimpiade karena tuduhan doping atlet Rusia yang disponsori negara.

"Untuk periode persidangan, saya akan menunda pekerjaan saya di Uni Sepak Bola Rusia selama enam bulan," kata Mutko seperti dikutip oleh kantor berita Rusia, Selasa.

IOC mengatakan bulan ini bahwa pihaknya melarang Rusia tampil pada Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 setelah menemukan bukti "manipulasi sistematis yang belum pernah terjadi sebelumnya" mengenai prosedur doping. .

Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun depan di 11 kota termasuk Moskow, St Petersburg dan Sochi.

Mutko juga mengatakan bahwa dia mempertimbangkan untuk mengundurkan diri sebagai ketua panitia penyelenggara Piala Dunia (LOC).

"FIFA memahami keputusan Tuan Mutko yang juga diambil untuk kepentingan terbaik Piala Dunia musim panas mendatang," kata badan sepak bola global tersebut dalam sebuah pernyataan. "FIFA berterima kasih kepada Tuan Mutko atas langkah yang bertanggung jawab ini dan untuk pekerjaan yang telah dilakukan sejauh ini untuk Piala Dunia."

FIFA menambahkan bahwa keputusan Mutko tidak akan berdampak pada keberhasilan pementasan Piala Dunia musim panas mendatang. FIFA, Pemerintah Rusia, RFU dan LOC akan melanjutkan kerja sama mereka untuk persiapan Piala Dunia sesuai rencana.

Mutko duduk di dewan pembuat keputusan FIFA, sebelumnya dikenal sebagai komite eksekutif, dari 2009 sampai awal tahun ini ketika dia dilarang dilarang tampil untuk pemilihan ulang karena jabatannya di pemerintahan Rusia.

 

sumber : REUTERS
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement