REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Persija Jakarta berjanji menjaga Stadion Gelora Bung Karno jika mereka diberi izin memakai stadion milik nasional itu untuk kompetisi musim depan, yakni di Liga 1, Copa Indonesi, dan Piala AFC. Macan Kemayoran memahami GBK sedang dipersiapkan untuk Asian Games 2018 namun berharap tetap mendapatkan izin untuk musim depan.
"Kita harus menyadari kepentingan Asian Games diutamakan. Tapi di sela-sela itu kan ada yang kosong. Jadi Persija berjanji, Jakmania juga, kita harus jaga,” kata Direktur Utama Persija Gede Widiade, dikutip dari laman resmi Persija, Ahad (31/12).
Belum ada kepastian Persija boleh memakai GBK. Pihak Macan Kemayoran harus melobi panitia penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) untuk mendapatkan izin. Sebelumnya, Persija sudah diberi lampu hijau oleh Pemda DKI Jakarta dan pihak pengelola GBK.
Persija memprioritaskan GBK untuk jadi kandang musim depan karena akan memudahkan suporter The Jakmania memberikan dukungan. Persija belum punya stadion tetap sejak Stadion Lebak Bulus dialihfungsikan.
Sudah dua musim Persija tak bermarkas di Jakarta. Pada 2016, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan memainkan laga kandang di Indonesia Soccer Championship di Stadion Manahan Solo. Musim lalu, Persija menjadikan Stadion Patriot Bekasi untuk laga kandang.
"Saya berharap bermain di SUGBK, karena Jakarta rumah sendiri. Bermain di SUGBK keamanan lebih terjamin. Kalau bermain di luar Jabodetabek, keamanan sulit terjamin,” ujar Gede.
Persija juga menyiapkan Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, sebagai markas musim depan. "Saya berupaya untuk meminta agar bisa menggunakan dua stadion tersebut," kata Gede. Macan Kemayoran akan ikut tiga kompetisi musim depan. Yaitu Liga 1, Piala Indonesia dan Piala AFC. Persija ingin mendaftarkan Stadion Pakansari agar mereka punya alernatif bila GBK dipakai untuk persiapan dan gelaran Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Andai nanti Stadion Pakasari jadi sebagai salah satu markas Persija maka mereka harus berbagi tempat dengan PS TNI.