REPUBLIKA.CO.ID, ROMA — Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco menghukum pemainnya Radja Nainggolan akibat perilaku tak terpuji pada malam pergantian tahun kemarin. Di Francesco mengatakan, tindakan Nainggolann yang mengunggah video ketika sedang berpesta dengan merokok dan minum-minuman keras tidaklah pantas.
Atas hal tersebut, Nainggolan tak dimasukkan ke line-up saat Roma melawan Atalanta, Sabtu (6/1) tengah malam nanti WIB. Menurut Di Francesco, aturan seperti ini sudah menjadi kesepakatan antara klub dengan para pemainnya.
"Nainggolan paham dengan hukuman ini dan dia mendukung sebagai penebusan kesalahannya," kata Di Francesco dikutip dari ESPN, Sabtu.
Pelatih 48 tahun ini menegaskan, ada regulasi tak tertulis soal etika yang mesti diikuti di Roma. Menurut Di Francesco, perilaku Nainggolan tidak mencerminkan Roma sebagai klub yang menjunjung tinggi norma.
"Jika anda berbuat salah, maka anda akan menerima hukuman. Kami harus konsisten dengan ketetapan aturan etika seperti ini," kata Di Francesco.
Nainggolan sebelumnya menyedot perhatian ketika mengunggah video live Instagram ketika sedang berpesta akhir tahun. Dalam video tersebut Nainggolan dengan sengaja memperlihatkan dirinya sedang merokok, minum minuman keras, dan mengumpat.
Sejak lama, pemain penuh tato asal Belgia ini memang terkenal nakal. Namun, kenakalannya tak terbawa ke lapangan. Untuk timnya, Nainggolan selalu memberikan kontribusi maksimal dan kerap menghindari keributan.
Sebelumnya, Nainggolan telah meminta maaf karena mengunggah video yang memperlihatkan dirinya minum minuman keras dan merokok dengan latar belakang musik yang keras serta pemandangan nyala kembang api.
Roma berada di peringkat keempat di Liga Italia, tertinggal sembilan poin dari pemuncak klasemen Napoli. Namun, Roma sedang menjalani laju buruk dengan hanya raihan satu kemenangan dari empat pertandingan terakhirnya di liga.
Di Francesco menambahkan pertandingan melawan Atalanta lebih penting daripada insiden Nainggolan. "Jika orang lain yang mengunggah gambar-gambar, hal itu akan berbeda, namun fakta bahwa ia sendiri yang melakukannya membuat hal ini menjadi lebih buruk," tambah Di Francesco dilansir dari Reuters.
(Baca juga: Nainggolan: Pembicaraan Scudetto adalah Kesalahan)