REPUBLIKA.CO.ID, NORWICH -- Kesabaran pelatih Chelsea Antonio Conte tampaknya sudah habis dalam menjalani perang kata-kata dengan juru taktik Manchester United (MU) Jose Mourinho. Usai laga Chelsea kontra Norwich City, Ahad (7/1) dini hari WIB, Conte menyerang Mourinho dengan kalimat-kalimat pedas di hadapan pers.
Conte merasa tersindir dengan segala ucapan pelatih asal Portugal itu belakangan ini. Meskipun Mourinho tak pernah menyebutkan nama ketika memberikan komentar membakar telinga, Conte tetap merasa panas.
Salah satu yang paling menyulut amarah Conte adalah soal pernyataan Mourinho terkait pengaturan skor di Italia tahun 2011 sial. Menurut Conte, ucapan mantan pelatih Real Madrid itu tertuju untuknya.
"Sangat sulit menjawab komentar yang sengaja dilepaskan cuma untuk menyerang orang lain. Saya pikir sikap begitu hanya dilakukan oleh orang rendahan," kata Conte kepada BT Sport, dikutip Ahad.
Menurut pelatih asal Italia itu, semua orang tahu soal sifat dari Mourinho. Sebenarnya, Conte pun merasa tak kaget dengan kata-kata tajam yang kerap keluar dari mulut Mourinho. Namun, Conte sekarang merasa tersinggung dan menantang Mourinho untuk menyelesaikan masalah yang sudah berjalan lama ini.
Conte mengatakan, demi kelanjutan hidup yang lebih tenang, mesti ada pertemuan yang dilakukan dengan Mourinho untuk membahas hal ini. "Saya sangat yakin ini bisa jadi kesempatan bagi saya untuk memanfaatkan laga melawan MU di Old Trafford nanti sebagai tempat klarifikasi. Saya dan dia akan berada dalam satu ruangan," ujar Conte.
Sebelumnya, Mourinho yang sudah malas menanggapi pertanyaan para awak media soal perseteruannya dengan Conte melontarkan pernyataan terkait masalah pengaturan skor di Italia tahun 2012 lalu. "Satu yang pasti saya tidak pernah dan tak akan pernah terlibat pengaturan skor," kata Mourinho pekan lalu.
Pernyataan Mourinho ini dianggap menyindir Conte yang pernah dihukum larangan beraktifitas di dunia sepak bola tahun 2011 silam. Saat itu Conte dianggap tidak melaporkan adanya pengaturan skor yang terjadi sehingga dianggap ikut terlibat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
