Kamis 11 Jan 2018 03:07 WIB

Lukaku Pertimbangkan Langkah Hukum Atas Klaim 'Pesan Voodoo'

Penyerang Manchester United Romelu Lukaku.
Foto: AP Photo/Frank Augstein
Penyerang Manchester United Romelu Lukaku.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Striker Manchester United Romelu Lukaku meminta nasihat hukum atas klaim yang dibuat oleh pemilik Everton Farhad Moshiri bahwa dia memilih untuk meninggalkan klub tersebut setelah menerima pesan voodoo. Moshiri mengatakan pada rapat umum pemegang saham Everton bahwa Lukaku menerima pesan dari ziarah ke Afrika.

Lukaku bergabung dengan United dengan harga £ 75 juta pada Juli setelah menolak kesepakatan baru di Everton. Moshiri mengatakan awalnya Lukaku menyatakan hendak ke Chelsea karena arahan ibunya yang mendapatkan pesan dari arwah leluhurnya di Afrika.

Seorang perwakilan untuk pemain tersebut mengatakan kepada BBC Sport bahwa keputusan Lukaku tidak ada hubungannya dengan voodoo. (Baca juga:  'Lukaku Tinggalkan Everton karena Pesan Voodoo')

"Dia menjauhkan diri dari keyakinan-keyakinan ini dan pernyataan ini dan sekarang akan melihat langkah hukum apa yang dapat diambil sehubungan dengan mereka," ungkap perwakilan Lukaku, Rabu (10/1).

BBC Sport memahami pemain timnas Belgia itu kecewa dan marah dengan klaim pemilik saham mayoritas Everton tersebut. Perwakilannya mengatakan Lukaku menolak kesempatan tersebut untuk menjadi pemain dengan bayaran tertinggi dalam sejarah Everton guna mengejar keinginannya untuk bermain setinggi mungkin.

"Romelu sangat Katolik dan voodoo bukanlah bagian dari hidupnya atau keyakinannya. Dia sama sekali tidak percaya pada Everton dan tidak percaya pada proyek Tuan Moshiri. Karena itulah dia tidak ingin menandatangani apapun."

Pada Maret lalu, Mino Raiola telah mengklaim kesepakatan baru untuk menjaga Lukaku tetap berada di Everton. Ia menyebut kontrak 99,9 persen sudah selesai. Nyatanya kesepakatan itu tak terwujud.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement