REPUBLIKA.CO.ID, Palembang -- Manajemen Sriwijaya FC mengontrak seluruh pemain musim 2018 selama dua tahun. Ini menyiapkan tim jika nantinya mewakili Liga Indonesia berlaga di AFC Cup.
Presiden Klub Dodi Reza Alex di Palembang, Kamis, mengatakan jika pemain telah dikontrak selama dua tahun, mereka akan jauh lebih kuat karena tidak terjadi perombakan pemain lagi. "Istilahnya tim sudah nyetel sehingga jika nantinya bermain di AFC Cup tidak ada otak-atik pemain lagi," ujar Dodi.
Sriwijaya FC menjadi salah satu kontestan Liga 1 yang paling serius dalam masa persiapan menjelang kompetisi resmi 2018. Tim asal Sumsel ini mengawali dengan merekrut pelatih juara Rahmad Darmawan.
Sriwijaya FC tak ketinggalan mengontrak sejumlah pemain bintang. Yakni pemain terbaik AFC Cup 2017 asal Tajikistan Manuchekhr Dzhalilov, mantan gelandang serang Persib Makan Konate dan dan mantan pemain belakang Liga 2 Prancis Troyes Mohamadou Ndiaye. Selain itu, tim berlogo Elang ini juga memiliki striker tajam Esteban Vizcarra dan Alberto Goncalves.
Keseriusan dalam mempersiapkan tim ini tak lain karena keinginan Sriwijaya FC kembali mengukir sejarah di AFC Cup. Hanya, persyarat utama untuk melenggang ke kompetisi paling bergengsi tingkat Asia itu yakni menjadi juara Liga 1 musim ini.
Terkait ini, Dodi tidak menyangkal bahwa bukan pekerjaan mudah apalagi saat ini tak hanya Sriwijaya FC yang ingin juara. Sejumlah klub juga menunjukkan tekad yang sama seperti Persib Bandung, Persipura, PSM Makassar dan Bali United.
"Pelatih sudah bagus, pemain sudah berkualitas, manajemen sudah kompak, tinggal lagi dukungan dari masyarakat. Yang jelas, kami ingin juara tahun ini," kata Dodi.
Sriwijaya FC dikenal sebagai tim dengan segudang prestasi dengan meraih gelar juara Liga musim kompetisi 2007dan 2012, Piala Indonesia dalam tiga tahun berturut-turut yakni 2008, 2009, 2010. Berkat prestasi ini, Laskar Wong Kito telah tiga kali berlaga di kompetisi AFC Cup yakni tahun 2009, 2010 (babak 16 besar) dan 2011 (babak 16 besar).
Pada musim lalu, Laskar WOng Kito mengalami keterpurukan dengan bertengger pada urutan ke-11 Liga 1. Sementara pada tahun ini, dengan kualitas pemain yang nyaris sama antara pemain inti dan pelapis membuat tim ini optimitis meraih gelar juara.