Sabtu 13 Jan 2018 05:01 WIB

Pembagian Grup Piala Presiden Pertimbangkan Sejumlah Aspek

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Endro Yuwanto
Arema FC juara Piala Presiden 2017.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Arema FC juara Piala Presiden 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Piala Presiden kembali diselenggarakan untuk yang ketiga kalinya dengan diikuti 20 klub sepak bola tanah air. Rincian peserta, 15 klub merupakan peringkat 1 sampai 15 Liga 1 2017, ditambah tiga klub berstatus promosi ke Liga 1 2018. Sisanya, dua klub penghuni peringkat keempat dan kelima Liga 2 2017 lalu.

 

Perhelatan akan berlangsung di lima kota sekaligus. Yakni, Bandung, Malang, Surabaya, Gianyar, dan Balikpapan.

"Pembagian grup dibuat seideal mungkin dengan mempertimbangkan beberapa aspek," ujar Ketua Organizing Committee (OC) Piala Presiden 2018 Berlinton Siahaan, seperti dikutip dari rilis pers yang diterima Republika.co.id pada Jumat (12/1).

Beberapa aspek yang diperhatikan, yaitu pertama lebih karena status tuan rumah. Kemudian, prestasi kompetisi terakhir pada 2017, kondisi geografis, dan juga aspek kepentingan komersial.

Pembukaan turnamen akan berlangsung di Stadion Bandung Lautan Api, Jawa Barat, pada 16 Januari 2018. Presiden RI Jokowi rencananya akan hadir untuk meresmikan turnamen akbar pramusim ini. Sementara itu, laga perdana akan mempertemukan tuan rumah, Persib Bandung, melawan Sriwijaya FC.

Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait menjelaskan, akan ada 40 pertandingan yang berlangsung hingga babak final. Sedangkan, babak pamungkas direncanakan akan digelar pada 17 Februari 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Kamo (SUGBK).

Maruarar melanjutkan, pihaknya berharap turnamen Piala Presiden 2018 akan bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap banyak pihak. "Dari aspek teknis, klub tentu akan mendapatkan manfaat yang beragam sebelum digulirkannya kompetisi resmi," ujar dia.

Turnamen ini, kata Maruarar, diharapkan juga bisa memberikan kontribusi yang terlihat nyata bagi rakyat Indonesia. Seperti suguhan hiburan yang berkualitas dan ekonomi kerakyatan.

Tak ketinggalan, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menyambut positif digelarnya Piala Presiden 2018. Menurutnya, hajatan rutin ini akan menjadi salah satu agenda yang tepat untuk membantu pembinaan sepak bola di Indonesia. "Turnamen ini diharapkan juga dapat menggairahkan sepak bola sebagai industri yang menggerakkan ekonomi nasional," ujar bakal calon Gubernur Sumatra Utara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement