REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asisten pelatih tim nasional senior dan U-23 Indonesia Bima Sakti mengungkapkan alasan penggawa timnas U-19 Egy Maulana Vikri hanya punya sedikit waktu bermain di timnas U-23 dan senior asuhan pelatih Luis Milla. "Pelatih Luis Milla ingin Egy berproses pelan-pelan, jadi tidak langsung dimainkan penuh," ujar Bima Sakti ketika ditemui di Lapangan A, Senayan, Jakarta, Jumat (19/1).
Meski demikian, dia melanjutkan, Egy sudah menunjukkan perkembangan yang sangat baik selama mengikuti pemusatan latihan baik bersama timnas U-23 maupun timnas senior. Hanya saja pemain yang baru berusia 17 tahun tersebut dianggap perlu mengasah kemampuan bertahannya.
"Penting bagi dia untuk menyeimbangkan kemampuan menyerang dan bertahan. Ke depan, dalam laga-laga timnas selanjutnya, sangat mungkin dia masuk 'starting eleven'," tutur Bima Sakti.
Egy Maulana Vikri sendiri sudah 19 kali memperkuat tim nasional baik U-19 saat masih dilatih Indra Sjafri, U-23 dan senior sepanjang tahun 2017 sampai awal 2018. Namun, di timnas asuhan Luis Milla yakni U-23 dan senior, Egy tidak pernah terpilih masuk ke 11 pemain utama tim (starting eleven) dan rata-rata durasi bermainnya tak lebih dari 20 menit dalam satu laga.
Padahal di sepanjang 2017, berdasarkan catatan PSSI, Egy merupakan pemain tim nasional Indonesia tersubur dengan 13 gol yang semuanya dicetak di timnas U-19, sekaligus pembuat assist terbanyak dengan lima assist.