REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pelatih klub asal Kamboja MND FC Pep Long Rachana memuji suasana persepakbolaan Indonesia, khususnya totalitas dukungan suporter PSM saat menghadapi timnya di partai final turnamen Makassar Supercup Asia di Stadion Mattoanging Makassar, Ahad (21/1) malam.
Rachana mengakui suasana yang dirasakan pada pertandingan malan itu memang tidak didapatkan di kompetisi Liga Kamboja.
"Saya memberikan apresiasi tinggi bagi para suporter PSM yang begitu total mendukung tim kesayangannya. Kami tercengang dengan dukungan para superter PSM dan ini memang pengalaman pertama kami (bermain di hadapan puluhan ribu suporter)," ujar Rachana.
Mengenai pertandingan, Rachana mengakui PSM merupakan salah satu terbaik di Indonesia. Ia pun mengaku tim berjuluk Juku Eja itu memang pantas meraih status sebagai juara.
Namun demikian, Rachana juga mengaku jika anak asuhnya juga memiliki sejumlah peluang namun belum beruntung sehingga gagal mencetak gol dalam pertandingan yang disaksikan puluhan ribu penonton tersebut. "Terkait hadiah penalti yang diberikan wasit terhadap PSM, itu merupakan keputusan wasit. Mau tidak mau kami harus menerima keputusan wasit karena kami menghargai wasit," ujarnya.
Wakil Kamboja ini gagal menjadi juara turnamen Makassar Supercup Asia 2018 setelah kalah telak 0-3 dari PSM. Tiga gol yang masuk ke gawang MND FC itu masing-masing dicetak Guy Junior (menit 65), Willem Jan Pluim ( menit 71), serta Brice Djite saat pertandingan memasuki menit ke-81.
"Kami sangat senang dan bersemangat melawan tim kuat seperti PSM. Mudah-mudahan pada pelaksanaan tahun depan (Makassar Supercup Asia), kami bisa kembali diundang dan ikut berpartisipasi," jelas Rachana.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
