Selasa 23 Jan 2018 02:52 WIB

Indonesia Masters Ibarat Road to Asian Games 2018

Status Indonesia Masters dari Grand Prix Gold menjadi Superseries

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Citra Listya Rini
Atlet bulu tangkis melakukan latihan ketika mencoba lapangan jelang pelaksanaan Daihatsu Indonesia Masters 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (22/1).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Atlet bulu tangkis melakukan latihan ketika mencoba lapangan jelang pelaksanaan Daihatsu Indonesia Masters 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Turnamen Indonesia Masters tahun ini diyakini bakal menarik banyak bintang bulu tangkis dunia. Apalagi status Indonesia Masters naik dari Grand Prix Gold menjadi level dua grade empat yang setara dengan turnamen Superseries.

"Dengan naiknya level Indonesia Masters 2018 menjadi Superseries (ibarat) magnet bagi pebulu tangkis top dunia untuk terlibat di turnamen ini. Persaingan pasti ketat tapi ini bagus sebagai ajang pembuktian para pemain Indonesia untuk menghadapi kerasnya kompetisi sepanjang tahun," kata Ketua Panita Indonesia Masters 2018 Achmad Budiarto di Jakarta, Senin (22/1).

Pria yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Persaturan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) ini menambahkan, Indonesia Masters juga akan menjadi ajang persiapan menuju Asian Games 2018. Para pebulu tangkis Tanah Air sekaligus akan menjajal venue baru yang akan digunakan di Asian Games 2018.

"Istora Senayan yang baru saja selesai direnovasi. Terlebih ke depan akan ada ajang bulu tangkis yang lebih bergengsi seperti Indonesia Terbuka pada Juli, kemudian Agustus ada Asian Games, bisa dikatakan turnamen ini sebagai road to Asian Games bagi pemain Indonesia," kata Achmad.

Beberapa pebulu tangkis dunia sudah memastikan akan berlaga di Indonesia Masters 2018. Di sektor tunggal putra, beberapa pebulu tangkis sepuluh besar dunia akan berlaga di Istora, yakni Srikanth Dambi dari India, Victor Axelsen dari Denmark dan Chen Long dari Cina.

Tidak hanya dari sektor tunggal putra, tunggal putri juga ada diisi oleh pebulu tangkis-pebulu tangkis terbaik dunia yakni, juara Olimpiade Carolina Marin, Pusarta Sindhu dari India, Tai Tzu Ying dari Taiwan, dan Sung Ji-hyun dari Korea Selatan.

Li Junhui/Liu Yuchen dan Liu Cheng/Zhang Nan dari Cina akan bermain di ganda putra. Begitu pula dengan Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding asal Denmark. Ganda putri yang akan diisi oleh pemain-pemain terbaik dunia, yakni Chen Qingshen/Jia Yifan, Ayaka Takashasi/Misaki Matsumoto, dan Christian Padersen/Kamila Rytter Juhl.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti mengatakan, para pemain akan mendapat suntikan semangat di Indonesia Master 2018 dengan status tuan rumah. Namun, Susi mengingatkan, para pebulutangkis Indonesia harus mempersiapkan diri dan menjaga kondisi tetap prima demi meraih peluang juara semaksimal mungkin di Istora Senayan.

"Bila memperhatikan peserta yang akan ikut bertanding nanti, tentu ini adalah tantangan besar bagi pemain-pemain kita. Meskipun kita sebagai tuan rumah diperlukan usaha ekstra keras untuk bisa mengamankan peluang menjadi juara," kata Susy.

Peraih emas Olimpiade Barcelona ini menambahkan, pertarungan di sektor ganda campuran menjadi menarik karena banyak cukup banyak pasangan dengan rancikan baru. Sebagai tuan rumah Indonesia menurunkan pemain-pemain terbaiknya untuk menjaga peluang juara.

"Peluang kita juga ada di ganda campuran karena bila diperhatikan negara-negara lain menurunkan racikan baru, kita pun begitu dengan menduetkan Ricky/Debby dan Praveen/Melati. Lalu ada pasangan Angga/Hasan dan Hendra/Rian yang kita harap bisa memberikan kejutan di turnamen ini," ujar Susy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement