Selasa 23 Jan 2018 12:43 WIB

Kala Juergen Klopp Frustrasi

Sebelumnya, Liverpool tak terkalahkan dalam 18 laga di semua kompetisi.

Juergen Klopp
Foto: EPA-EFE/FACUNDO ARRIZABALAGA
Juergen Klopp

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penampilan buruk Liverpool di babak pertama saat melawan tim juru kunci Liga Primer Inggris Swansea City membuat juru taktik Liverpool Juergen Klopp marah dan frustrasi. Skuat the Reds menelan kekalahan 0-1 di Stadion Liberty pada Senin (22/1).

Klopp mengkritik para pemainnya karena tidak disiplin pada posisi masing-masing di babak pertama. Ini membuat Swansea dapat mencetak gol melalui pemain bertahan Alfie Mawson lima menit sebelum turun minum setelah sapuan buruk dari bek termahal Liverpool, Virgil van Dijk.

"Kami kalah pada permainan di babak pertama, bukan hanya karena kami kemasukan gol, namun kami tidak mempertahankan posisi yang kami inginkan. Kami ingin melakukannya dengan berbeda, namun hal itu tidak berjalan lancar," kata pria Jerman ini kepada Sky Sports. "Kami frustrasi, tentu saja, dan saya frustrasi dan marah. Itu karena apa yang kami lakukan hari ini tak diperlukan."

Saat ini, Liverpool yang menghuni peringkat keempat gagal untuk memperbesar selisih dua gol atas Tottenham Hotspur pada persaingan untuk memperebutkan zona Liga Champions. Liverpool, yang tidak terkalahkan dalam 18 pertandingan di semua kompetisi, memulai laju empat kemenangan beruntun di liga dengan menghancurkan The Swans dengan skor 5-0 pada 26 Desember 2017. Namun rentetan ini berakhir setelah tuan rumah tampil dengan pertahanan solid.

"Kami tidak bisa mendapatkan kembali poin-poin itu. Para pemain melakukannya dengan benar-benar baik pada beberapa pekan terakhir, namun hal itu tidak membantu kami malam ini. Ini masih terasa benar-benar buruk, dan ini terasa buruk," kata pria Jerman ini.

Pasukan Klopp mendominasi penguasaan bola namun Swansea yang mengandalkan banyak pemain untuk bertahan membuat tim tamu kesulitan untuk membuka jalan.

Striker Liverpool Roberto Firmino nyaris menyamakan kedudukan sebelum peluit panjang berbunyi, namun tandukannya melewati tiang gawang, dan tembakan Adam Lallana untuk memanfaatkan bola pantul kemudian terdefleksi dan melebar.

"Peluang terbaik kami kurang-lebih adalah pada detik terakhir, saya tidak tahu bagaimana hal itu dapat terjadi, bagaimana bola tidak masuk. Satu poin tentu saja akan bagus, namun itu bukan yang kami inginkan sebelum pertandingan," kata Klopp.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement