Rabu 24 Jan 2018 06:26 WIB

Wajah Baru Istora Menurut Sejumlah Pebulu Tangkis Senior

Untuk menjajal lapangan, Istora dijadikan lokasi turnamen Indonesia Masters 2018.

Para atlet bertanding dalam laga Daihatsu Indonesia Master 2018 setelah seremoni peresmian renovasi Istana Olahraga (Istora) di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, sore ini, Selasa (23/1).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Para atlet bertanding dalam laga Daihatsu Indonesia Master 2018 setelah seremoni peresmian renovasi Istana Olahraga (Istora) di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, sore ini, Selasa (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arena bulu tangkis Istora Senayan sudah bisa digunakan untuk menggelar berbagai turnamen besar seperti Asian Games 2018. Ini setelah berbagai proses renovasi rampung pada akhir 2017 dan diresmikan Presiden Joko Widodo, Selasa (23/1).

Untuk menjajal lapangan, Istora dijadikan lokasi turnamen Indonesia Masters 2018 pada 23-28 Januari. Turnamen ini diikuti pemain top dunia, termasuk mereka yang bisa disebut sebagai senior dalam bulu tangkis Indonesia dengan punya pengalaman banyak bermain di Istora lama.

Mantan pemain pelatnas tunggal putra Sonny Dwi Kuncoro dan spesialis ganda Markis Kido yang ditemui di lokasi pertandingan, Selasa, mengungkapkan dengan wajah baru ini Istora menjadi lebih megah. Mereka mengatakan Istora bisa disebut salah satu arena bulu tangkis terbaik dunia.

"Dengan wajah baru ini Istora jadi lebih segar, penerangan yang lebih baik walau masih terasa ada turbulensi angin. Tapi ada angin itu wajar karena di setiap kejuaraan pasti ada juga, tinggal menyesuaikan saja," kata Sonny yang lolos ke babak utama Indonesia Masters 2018.

photo
Presiden Joko Widodo meresmikan renovasi Istora di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Selasa (23/1).

Sementara itu, bagi Markis Kido, dengan wajah baru ini termasuk fasilitas yang ada, Istora lebih bagus dan bisa menyamai arena-arena megah lainnya di dunia. Pada saat yang sama, "keangkeran" yang melekat pada Istora untuk waktu lama tak hilang.

"Dengan tribun yang berubah dari kursi kayu, saya ikut senang dan tambah semangat bermain. Tapi atmosfer di sini tidak akan banyak berubah, akan tetap angker, lihat saja," ujar Kido yang bersama pasangannya, Hendra Aprida Gunawan, yang juga melalui babak kualifikasi dengan gemilang.

Hal senada dengan Sonny dan Kido, juga diungkapkan oleh mantan pebulu tangkis Indonesia ganda putri dan campuran, Vita Marissa. Perubahan paling mencolok, menurut Vita, ada di tampilan luar yang sangat berbeda dan lebih bersih, termasuk fasilitas toilet dan ambil air minum.

photo
Presiden Joko Widodo meresmikan Istora yang telah direnovasi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Selasa (23/1).

"Sampai saat ini saya belum lihat kekurangannya. Mudah-mudahan setelah dibangun begitu bagus tempat duduk dan segala fasilitas, masyarakat Indonesia bisa mempergunakan dengan baik. Sayang kalau tidak dirawat, selama ini kan harapannya Indonesia punya hall yang bagus, sekarang Istora sudah seperti ini, jangan sampai untuk Indonesia Masters atau Asian Games saja. Sebaiknya sama-sama menjaga tempat ini," kata mantan pemain sarat prestasi ini.

Dari informasi yang dihimpun Antara, Istora Senayan baru ini terbagi dalam tiga area utama yakni gedung pertandingan serta Ruang Kenanga dan Cempaka.

Gedung pertandingan saat ini memiliki spesifikasi, ukuran arena 25x50 meter, memakai lapisan lantai kayu Sunkai, lampu Arena 60.400 watt, tinggi atap dari lantai 17 meter, kapasitas tribun penonton 9.500 orang, sound system, AC 600 PK dan fasilitas pendukung berupa ruang VIP, ruang ganti, kantor, ruang kesehatan, mushala, toilet serta parkir. Adapun Ruang Kenanga dan Cempaka memiliki spesifikasi ukuran 7x15 meter, lantai lapis karpet dan AC split. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement