REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para penggawa Persib Bandung dituntut bisa bermain di berbagai posisi yang sudah ditentukan. Sehinga saat pelatih Mario Gomez melakukan penyesuaian, para pemain tersebut tak canggung lagi bermain di posisi berbeda di lapangan.
Ini diungkapkan oleh asisten pelatih Persib Herrie Setyawan. Perpindahan posisi yang ditentukan oleh Gomez sudah melewati pertimbangan matang.
Pada laga melawan PSMS Medan di Piala Presiden 2018, dua pemain Maung Bandung diplot di posisi yang tak biasa mereka huni. Mereka, yakni Gian Zola yang biasanya bermain di tengah namun saat itu beroperasi di sayap kiri. Adapun Eka Ramdani yang biasanya mengatur serangan berada lebih ke depan bermain di belakang striker.
"Pelatih sudah tahu kemampuan masing - masing pemain bahwa dia mampu bermain di posisinya itu," ungkap pria yang akrab disapa Jose, Selasa (23/1).
Keputusan yang diambil Gomez, kata Jose, berdasarkan pengamatan selama pemusatan latihan di Yogyakarta. Selain itu, dari laga uji coba melawan PS BP Batam.
Jose menambahkan, perpindahan posisi juga sudah diketahui pemain bersangkutan. Pemain tidak dipatok akan tetap tampil di satu posisi.
"Tidak dipatenkan bahwa Eka harus bermain tetap di situ, terus Zola harus di tengah, enggak. Semua pemain harus bisa (multifungsi). Tidak ada pemaksaan disitu, memang sudah kami atur," tegasnya.
Asisten pelatih yang baru saja meraih lisensi pelatih A AFC tersebut juga membeberkan salah satu alasan yang mendasari keputusan Gomez. Zola memiliki kaki kiri yang kuat sehingga Gomez hendak memanfaatkan kelebihan tersebut dengan memindahkan posisi pemain bernomor punggung 8 tersebut.
Persib Bandung saat ini menduduki peringkat ketiga klasemen Grup A Piala Presiden 2018 dengan raihan tiga angka melalui kemenangan atas Sriwijaya FC. Meski kalah lawan PSMS, Persib masih berpeluang lolos, minimal sebagai salah satu dari tiga runner-up terbaik. Syaratnya, Persib dapat mengalahkan PSM Makassar dengan skor besar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
