Jumat 26 Jan 2018 09:53 WIB

Ketua Umum KONI DIY Meninggal Dunia

Pesan terakhir Hadianto, tim harus berjuang untuk berhasil di PON Papua.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Endro Yuwanto
Hardianto Ismangoen
Foto: radarjogja.co.id
Hardianto Ismangoen

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dokter spesialis anak, Hadianto Ismangoen, meninggal dunia pada Kamis (25/1) pukul 23.45 WIB di UGD RSUP Dr Sardjito. Kabar meninggalnya Hadianto mengagetkan semua pihak, termasuk kalangan Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dokter Antok, sapaan akrab Hadianto, belum sampai setahun dilantik sebagai ketua umum KONI DIY menggantikan GBPH Prabukusumo. Menurut Ketua I KONI DIY Prof Joko Pekik, ia baru bertemu dengan dokter Antok pada Selasa (23/1).

"Waktu Selasa kemarin kami masih bercanda-canda biasa pada saat pertemuan atlet Puslada di KONI DIY. Pak Antok memberikan sambutan dan saya menyampaikan laporan. Beliau tidak pernah mengeluh kalaupun sakit hanya batuk atau pilek," kata Joko saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (26/1).

Menurut Joko, pada Rabu (24/1) ia ke Jakarta dan mendengar Antok sakit. "Waktu itu saya anggap sakit biasa dan saya sampaikan lewat Whatsapp semoga cepat sembuh dan dia masih sempat merespon dan mengatakan, Ya Prof," jelas dia.

Karena itu Joko mengaku terkejut tadi pagi baru membaca pesan di handphonenya bahwa Antok meninggal. "Ternyata semalam teman-teman di Whatsapp sudah ramai memberikan informasi tentang meninggalnya dokter Antok," ujarnya.

Menurut Joko, Antok sosok yang mudah bergaul dengan siapapun, bisa berkomunikasi dengan semua stakeholder, efektif dalam mempimpin KONI DIY.

Hal senada juga disampaikan staf KONI DIY Lies Nur Wijayanti. "Pribadi sosok dokter Antok itu orang sangat ramah dengan siapapun, disiplin, dan tegas dalam memimpin KONI DIY. Sayang baru menjabat selama sembilan bulan. Saya sangat terpukul kaget karena dua hari yang lalu masih bercanda," kata Lies.

Lebih lanjut, kata Lies, Joko memberikan pesan terakhir saat memberikan sambutan kepada para pelatih dan atlet. "Kata beliau harus berjuang untuk berhasil di PON Papua, lebih baik lagi dari PON di Jawa Barat."

Jenasah Antok akan dimakamkan di Makam Kuncen Jumat (26/1) berangkat pukul 14.00 WIB dari rumah duka Patangpuluhan Nomor 8 Yogyakarta.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement