REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung Mario Gomez mengungkapkan, skuatnya didominasi pemain dengan postur tubuh yang tidak tinggi. Hal tersebut membuat mereka kerap kalah dalam duel sundulan di udara. Ini terlihat dari tiga laga pada Grup A Piala Presiden 2018.
Kendati demikian, Gomez tidak tidak mementingkan postur tubuh dalam merekrut pemain ke depannya. "Postur dari para pemain tidak hanya tinggi besar, tapi juga mempunyai intelegensi yang tinggi. Itu yang lebih penting. Yang kedua dia mengerti dengan taktik bermain yang dipersiapkan pelatih," jelasnya, Jumat (26/1).
Gomez mengatakan, baru 45 hari menukangi tim kebanggan Kota Kembang tersebut. Ia merasa butuh waktu untuk bisa membentuk tim yang mumpuni.
Melalui turnamen pramusim ini, menurutnya ada kesempatan bagus untuk melihat posisi pemain. Sehingga ke depan, komposisi tim akan lebih baik lagi dalam menyongsong liga.
"Ke depan masih ada waktu satu bulan untuk memperbaiki tim ini. Tujuan utamanya tetap Liga 1," katanya.
Lebih lanjut, Gomez memahami kekecewaan bobotoh Persib hingga berujung pada tindakan emosional melempar botol minuman ke lapangan. Baginya, kekecewaan bobotoh juga merupakan kekecewaan tim dan pelatih.
"Saya tau bagaimana kekacauan bobotoh karena mengalami kekecewaan. Tapi yang terpenting tim akan memperbaiki diri," janjinya.
Persib tersingkir setelah kalah 0-1 dari PSM pada laga terakhir, Jumat (26/1). Padahal kemenangan dengan selisih dua gol kemungkinan akan dapat meloloskan Persib sebagai salah satu dari tiga runner-up terbaik.