Sabtu 27 Jan 2018 19:54 WIB

Misi Putri Handayani Taklukkan Puncak Aconcagua

Putri terinspirasi kisah pendakian Norman Edwin dan Didiek Samsu pada 1992 silam.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Endro Yuwanto
Putri Handayani
Foto: Tim Jelajah Putri/locita.co
Putri Handayani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendaki perempuan asal Indonesia, Putri Handayani, telah berangkat ke Argentina untuk mendaki puncak Aconcagua pada 26 Januari 2018. Ia mengemban misi untuk sampai ke puncak gunung setinggi 6.962 mdpl tersebut.

Putri terinspirasi kisah pendakian Norman Edwin dan Didiek Samsu pada 1992 silam. Dua anggota Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) itu gugur dalam perjalanan menuju Aconcagua yang dikenal sebagai puncak tertinggi di selatan bumi.

Badai dan cuaca buruk mengubur angan kedua almarhum menyelesaikan misi dengan jarak hanya beberapa ratus meter dari puncak. Jiwa dan semangat para pioner tersebut menginspirasi para pendaki lain untuk mengikuti jejaknya melakukan misi sama.

Terdapat ekspedisi lain seperti yang dilakukan tim pendaki Mapala UI pada 1993. Misi sama pun dilakoni tim pendaki The Seven Summits Mahitala Universitas Parahyangan (Unpar) pada 2011 dan tim pendaki wanita The Seven Summits Mahitala Unpar pada 2016.

Kini, Putri yang merupakan alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) turut menjalankan misi tersebut. Program Jelajah Putri pun diluncurkan dengan dukungan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) bekerja sama dengan Iluni FTUI dan Kamuka Parwata FTUI.

Putri menetapkan target menjadi orang Indonesia dan perempuan Asia Tenggara pertama yang menyelesaikan "The Explorers Grand Slam". Predikat itu diberikan kepada mereka yang berhasil mendaki puncak tertinggi di tujuh benua dan menjelajah dengan kaki ke Kutub Utara Geografis dan Kutub Selatan.

Perempuan 34 tahun itu menyebutkan bahwa pendakian ke Aconcagua merupakan puncak keempat dari rangkaian The Explorers Grand Slam. Bagi Putri, pendakian-pendakian sebelumnya menjadi pembelajaran berharga untuk bekal ekspedisinya.

Ketua Umum Iluni UI Arief Budhy Hardono mengatakan, Iluni UI mendukung penuh program tersebut. Ia menjelaskan, program bertema "7 Puncak, 2 Kutub, 7 Pilar Edukasi" itu adalah misi yang menggabungkan penjelajahan dan pendidikan.

"Misinya bukan hanya sekadar pendakian namun suatu penjelajahan yang holistik untuk membawa perubahan dan kontribusi dalam bidang pendidikan," kata Arief lewat pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id, Sabtu (27/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement