Ahad 28 Jan 2018 02:46 WIB

Pembalap Yunani Juara Etape Terpanjang TdI 2018

Abdul Gani sukses mempertahankan posisi puncak klasemen umum.

Pembalap sepeda asal Yunani Charalampos Kastrantas (kiri) dari tim Java Partizan Pro Cycling Team melakukan selebrasi setelah melewati garis finis di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (27/1). Etape ke-3 Tour de Indonesia tersebut, start dari Probolinggo melalui Lumajang, Jember dan finis di Banyuwangi dengan jarak 200 kilometer.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Pembalap sepeda asal Yunani Charalampos Kastrantas (kiri) dari tim Java Partizan Pro Cycling Team melakukan selebrasi setelah melewati garis finis di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (27/1). Etape ke-3 Tour de Indonesia tersebut, start dari Probolinggo melalui Lumajang, Jember dan finis di Banyuwangi dengan jarak 200 kilometer.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI — Juara etape Tour de Indonesia 2018 terus berubah. Untuk etape tiga atau terpanjang, giliran pembalap asal Yunani, Charlampos Kastrantas menjadi juara.

Pada etape yang menempuh jarak 200 kilometer dari Probolinggo menuju Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (27/1), pembalap yang memperkuat Java Partizan Cycling Team ini sukses beradu sprint dengan pembalap di belakangnya dengan catatan waktu 04:44:06. Untuk posisi dua, ada pembalap Timnas Indonesia Projo Waseso dan posisi tiga ada Muhammad Imam Arifin dari KFC Cycling Team.

Bagi pembalap yang akrab dipanggil Harry ini, kemenangan yang diraih terasa istimewa karena didapat pada keikutsertaannya di Indonesia, bahkan di Asia, untuk pertama kalinya. Pembalap dengan nomor start 44 mengaku sangat beruntung bisa menjadi juara.

"Hari ini perjalanan yang istimewa bagi saya. Ini kemenangan saya di Indonesia bahkan di Asia. Yang jelas balapan hari sangat memuaskan buat saya," kata Charlampos Kastrantas saat dikonfirmasi usai balapan.

Etape tiga balapan dengan level 2.1 UCI ini memang terbilang sangat menantang karena terdapat titik king of mountain (KOM) serta titik sprint. Di titik tersebut, pembalap yang memiliki spesialisasi tersebut saling adu cepat karena untuk menentukan klasemen tanjakan dan poin atau sprint.

Meski pada titik KOM dan sprint, sang juara etape ketiga ini ternyata tidak terlalu mengejar karena sejak awal banyak pembalap yang bersaing. Namun, Harry mampu memanfaatkan peluang terutama 200 meter menjelang finis setelah ada kecelakaan yang melibatkan banyak pebalap.

"Untung saya di depan. Jadi tidak berdampak dengan kejadian itu. Yang jelas saya sangat senang dengan apa yang saya raih hari ini," kata pembalap yang mengaku mempunyai spesialisasi sprint.

Balapan etape tiga ini sempat terpecah setelah dua pebalap melepaskan diri sejak km 30. Jaraknyapun cukup jauh yaitu dua menit 55 detik. Namun setelah KOM tiga di Gunung Kumitir, pebalap terdepan itu mampu ditangkap oleh rombongan besar hingga finis.

photo
Pembalap Tim Nasional Indonesia Projo Waseso (kiri) mengangkat papan hadiah runner-up disaksikan pebalab asal Yunani Kastrantas Charlampos pemenang pertama di atas panggung di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (27/1). (ANTARA/Budi Candra Setya)

Bagi dua pembalap asal Indonesia yaitu Projo Waseso dan Muhammad Imam Arifin, hasil yang diraih di etape tiga ini sangat diapresiasi karena untuk meraihnya butuh kerja keras bersama dengan tim. "Saya cukup senang dengan hasil ini. Tapi pengennya tadi jadi juara," kata Projo Waseso dengan tersenyum.

Pebalap senior asal Kalimantan Timur mengaku apa yang diraih di TdI 2018 adalah buah kerja keras bersama tim. Selain itu kekuatan doa sebelum pelombaan dijadikan modal untuk menambah keyakinan. Hasilnya, mampu naik podium untuk kedua kalinya setelah di etape pertama dari Candi Prambanan menuju Ngawi. 

Bagi Projo, TdI 2018 juga menjadi ajang pembuktian setelah namanya tercoret dari bursa timnas untuk Asian Games 2018. "Saya terus berusaha maksimal sejak balapan dimulai karena saya percaya dengan kemampuan yang saya miliki. Dukungan tim juga sangat bagus selama balapan," kata Projo Waseso usai balapan etape tiga.

Sementara itu, Abdul Gani sukses mempertahankan posisi puncak klasemen umum (Gandaria Jersey) Tour de Indonesia (TdI) 2018 meski menjelang finis di etape tiga yang finis di Banyuwangi, Sabtu, terjatuh 200 meter menjelang garis finis. Meski terjatuh, pembalap dari KFC Cycling Team ini tetap mampu menyelesaikan perlombaan meski hanya finis di urutan 64. 

photo
Sejumlah pembalap melakukan pendinginan usai finis etape ketiga kejuaraan balap sepeda internasional Tour de Indonesia 2018 di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (27/1). (ANTARA/Sigid Kurniawan)

Dengan hasil tersebut, pembalap dengan nomor start 56 itu tetap kokoh di puncak klasemen dengan total catatan waktu 09:50:09. Semangat untuk menyelesaikan perlombaan terlihat jelas di wajah Abdul Gani. Meski stir sepeda miring, pebalap asal Kalimantan Timur itu tetap memacu sepedanya dengan cepat. 

Tepuk tangan dari penonton yang memadati lokasi finis terus menyemangati pembalap hingga finis. Setelah masuk finis, Abdul Gani langsung merebahkan diri di bawah siraman air yang dilakukan oleh petugas kebakaran. 

Terlihat jelas beberapa luka ada di tangan dan kakinya. Namun, juara etape dua ini terlihat tetap tenang dan saling beri selamat pada rekan satu timnya. "Akhirnya tuntas juga," kata Abdul Gani sambil menyalami rekan satu timnya, Mahrus Ali yang mampu finis di urutan ke sembilan.

Setelah finis di etape tiga, semua pebalap yang finis akan melanjutkan balapan di etape terakhir dari Gilimanuk menuju Lapangan Renon, Denpasar, Bali, Ahad (28/2). 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement