Ahad 28 Jan 2018 19:30 WIB

Dokter Bhayangkara: Awan Setho Butuh Waktu Pemulihan Sepekan

Awan menjalani perawatan intensif dokter spesialis syaraf pascabenturan.

Penjaga gawang Bhayangkara FC, Awan Setho Raharjo (kanan).
Foto: Risky Andrianto
Penjaga gawang Bhayangkara FC, Awan Setho Raharjo (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Penjaga gawang Bhayangkara FC Awan Setho Raharjo telah menjalani perawatan intensif dokter spesialis syaraf pascabenturan dengan penyerang FC Tokyo pada Sabtu (27/1). Dokter tim Bhayangkara FC Alfan Nur Ashyar memperkirakan butuh waktu sepekan buat Awan untuk pulih.

"Pagi ini, kondisi Awan pun terus membaik. Untuk proses pemulihan, Awan butuh kurang lebih sepekan," katanya dalam keterangan pers, Ahad (28/1).

Sejumlah manajemen Bhayangkara yang turut mendampingi penanganan medis Awan. Di antaranya CEO Bhayangkara FC Irjen Pol Royke Lumowa, pelatih kiper Bhayangkara FC Maulana Hasanudin dan sejumlah rekan lainnya beserta keluarga Awan.

"Sebelum kami tinggal, Awan juga sudah mampu berkomunikasi dengan lebih baik," kata Alfan. (Baca juga: Pelatih Bhayangkara Berharap Kondisi Awan Setho tak Parah)

Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji mengatakan penanganan gangguan syaraf Awan ditangani intensif oleh dokter ALfan dan fisioterapis Aditya Prameswara Ardhi di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta Pusat. Mereka bekerja sama dengan tim dokter RS.

Awan Setho terkapar setelah benturan fisik yang cukup keras dengan bomber FC Tokyo Diego Oliveira. Insiden terjadi pada awal babak kedua laga J League Asia Challenge in Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, DKI Jakarta, Sabtu (27/1). Sang kiper langsung dilarikan dengan ambulans ke rumah sakit karena kekhawatiran terjadi permasalahan serius pada organ Awan.

Sumarji mengatakan, Awan langsung mendapatkan perawatan intensif dari dokter spesialis bedah saraf kepala, leher, dan radiologi rumah sakit setempat. "Kami sudah lakukan juga sejumlah rangkaian pemeriksaan intensif  mulai dari foto ronsen kepala, leher, dada, CT scan hingga MRI 3D pada bagian kepala dan leher Awan untuk mendeteksi permasalahannya," katanya.

Berdasarkan keterangan tim medis, kata dia, pada pemeriksaan awal di lapangan Awan mengeluhkan sesak napas dan kesemutan pada bagian wajah dan kedua tangannya. Awan juga mendapatkan pendarahan di area mulut akibat benturan tersebut sehingga dilakukan tindakan life saving dengan dugaan cedera kepala dan leher.

"Juga ada kecurigaan trauma cervical (saraf belakang leher). Saat di ambulans, Awan tetap dalam kondisi sadar dan tanda vital masih bagus. Sesampai di UGD, Awan pun mengeluhkan kesemutan pada kedua kakinya," ujarnya.

Pascamenjalani serangkaian pemeriksaan, Awan langsung ditangani dokter UGD, spesialis bedah saraf, dan radiologi. Baru pada pukul 23.00 WIB lewat hasil pemeriksaan dan koordinasi dengan dokter bedah saraf dan radiologi, diketahui kondisi Awan secara keseluruhan aman.

"Tidak ada permasalahan pada tulang kepala, leher, dan dada, saraf, otot, paru-paru, serta jantung Awan dalam kondisi yang baik," katanya.

Pendarahan pada area mulut pun sudah teratasi. Kesemutan pada beberapa bagian tubuh yang sebelumnya dirasakan pun sudah sepenuhnya hilang. "Saat ditinggal pukul 00.00 WIB, Awan hanya mengeluhkan nyeri pada wajahnya. Besar kemungkinan akibat dari sisa benturan pada wajahnya," katanya.

Saat ini, skuat Bhayangkara FC sudah tiba di Malang, Jawa Timur untuk bersiap menghadapi laga terakhirnya di Grup E Piala Presiden 2018 kontra Arema FC. Hasil laga itu menentukan langkah Bhayangkara FC di edisi ke-3 Piala Presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement