Ahad 28 Jan 2018 19:45 WIB

Ginting Mengaku Termotivasi Kritikan Taufik Hidayat

Taufik mengkritik tunggal putra yang terlalu lama tak berprestasi.

Ekspresi pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting seusai mengalahkan tunggal putra Jepang Kazumasa Sakai dalam babak final Daihatsu Indonesia Master 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (28/1). Ginting berhasil mengalahkan Sakai dengan skor 21-13 dan 21-12 sekaligus keluar sebagai juara.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ekspresi pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting seusai mengalahkan tunggal putra Jepang Kazumasa Sakai dalam babak final Daihatsu Indonesia Master 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (28/1). Ginting berhasil mengalahkan Sakai dengan skor 21-13 dan 21-12 sekaligus keluar sebagai juara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan, kritikan mantan pebulu tangkis Indonesia Taufik Hidayat merupakan motivasi bagi dirinya untuk berprestasi. Tak terkecuali pada turnamen Indonesia Masters 2018.

"Kami ingin membuktikan bahwa kami bisa. Kritikan dari Taufik kami tanggapi dengan positif dan dijadikan motivasi," kata Ginting di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (28/1).

Taufik yang merupakan peraih emas olimpiade Athena 2004, diketahui kerap melemparkan kritikan atas prestasi tunggal putra Indonesia yang kian menurun semenjak ia pensiun. Salah satu kritikan Taufik yang terakhir dilontarkan usai pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, menjuarai BWF Super Series Finals 2017 lalu. Kritikan disamaikan via akun media sosial Instagram.

"Kevin Sanjaya/Marcus Gideon juara lagi, selamat ya, di pengujung tahun 2017 jadi yang terbaik. Kapan bisa lihat tunggal putra juara lagi dan stabil seperti ganda putra? Siapa dan apa yang salah di tunggal putra? Pelatihnya, pelatih fisiknya, dan nutrisi, atau mental pemainnya? Tolong untuk PBSI evaluasi yang maksimal dong. Apalagi mau Asian Games 2018 sebagai tuan rumah. Semangat terus pemain-pemain Indonesia," tulis Taufik kala itu.

Kendati dikritik, Ginting menilai hal tersebut tidak menjadi masalah. Sebab, itu membuat nomor tunggal putra Indonesia ingin membuktikan bahwa mereka bisa berprestasi.

"Tidak apa-apa dikritik, supaya kami tambah semangat, tambah termotivasi, jadi di pelatnas memang nggak bisa santai-santai," ujar Ginting.

Kendati kerap mendapatkan kritik, Ginting mengaku meniru Taufik. Kebetulan. sang legenda berasal dari klub yang sama dengannya, yakni SGS PLN Bandung. 

"Taufik adalah role model saya dari kecil, kalau ada pukulannya yang bagus, saya ikuti. Jadi secara tidak langsung terbawa sampai sekarang," ujar dia.

Ginting baru menjuarai turnamen bulu tangkis level 4 (Super 500) Indonesia Masters 2018, yang setara Super Series pada musim-musim sebelumnya. Ia mengalahkan wakil Jepang Kazumasa Sakai 21-13 dam 21-12.

Atas hasil ini, ada kemungkinan Ginting yang sekarang menduduki peringkat 16 dunia, bisa masuk ke dalam jajaran pemain peringkat 10 besar. Ini sekaligus penanda kebangkitan tunggal putra Indonesia di dunia.

"Kalau dibilang kembali bangkit, ya amin. Memang saya persembahkan kemenangan ini untuk keluarga dan tungal putra, karena memang kita sudah lama tidak ada gelar di beberapa turnamen. Harapannya kemenangan ini jadi motivasi buat teman-teman di tunggal putra," ujar Ginting.

Terkait peringkat, Ginting mengaku ingin menembus lima besar dunia. Akan tetap, ia tidak mau terlalu memikirkan dan menggebu-gebu. Ginting mengaku hanya coba memaksimalkan setiap pertandingan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement