REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) gagal memilih seorang presiden baru pada Senin (29/1) waktu setempat. FIGC tak memiliki presiden setelah Carlo Tavecchio mundur pada November 2017 lalu menyusul kegagalan timnas Italia lolos ke Piala Dunia 2018 Rusia.
Setelah dilakukan pemungutan suara empat putaran dan sidang yang berlangsung selama tujuh jam, tak seorang pun dari tiga calon yang mampu menembus perolehan 50 persen plus satu suara untuk bisa disebut sebagai pemenang.
Ketiga calon tersebut adalah ketua asosiasi pemain Italia Damiano Tommasi, ketua tier ketiga Lega Pro Gabriele Gravina, dan ketua liga amatir (LND) Cosimo Sibilia. "Tak ada yang terpilih," kata FIGC dalam akun resminya Twitter.
Media Italia mengatakan, tahap selanjutnya akan diserahkan kepada Komite Olimpiade Italia untuk mengangkat seorang komisaris. Itu menjadi suatu terpaan bagi sepak bola Italia sebagai tambahan dari kegagalan lolos kualifikasi Piala Dunia.
Bahkan beberapa tahun ini Serie A Liga Italia masih terpuruk dan kalah bersaing dengan Liga Primer Inggris dan La Liga Spanyol. Pemungutan suara itu terpisah antara perwakilan delegasi Serie A Liga Italia, Serie B, Lega Pro, LND, asosiasi pemain, asosiasi pelatih, dan wasit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
