REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Korea Selatan masih akan melanjutkan proyek Olimpiade Musim Dingin lainnya dengan Korea Utara. Menurut seorang pejabat pemerintah Korea Selatan, Selasa (30/1), rencana itu tetap berjalan meskipun Pyongyang membatalkan pertunjukan budaya gabungan yang kurang dari seminggu lagi.
Korut membatalkan pertunjukan budaya gabungan, yang telah dijadwalkan pada 4 Februari, Senin (29/1) malam. Korut menyalahkan media Korsel karena mendorong sentimen publik yang bersifat menghina.
Namun, menurut pejabat Kementerian Unifikasi di Seoul, Korut dan Korsel masih dalam perundingan mengenai rincian pengiriman atlet Korsel untuk pemusatan latihan di resor ski Masikryong Korea Utara. Pejabat itu, yang meminta tidak dipublikasikan identitasnya karena sensitifnya masalah tersebut, juga menyatakan tidak ada masalah mengenai rencana program pelatihan gabungan.
Kendati demikian, mengingat keputusan Korut pada Senin (29/1) tersebut, pejabat itu mengatakan, tidak mungkin ada pertunjukan gabungan yang diadakan sebelum Olimpiade Musim Dingin dimulai di Pyeongchang pada 9 Februari. Kementerian Unifikasi diperkirakan akan mengirim tanggapan resmi terhadap keputusan Korut.
Korut dan Korsel melaksanakan perundingan langka pada awal Januari untuk membawa warga Korut ke Olimpiade Pyeongchang. Ini setelah pemimpin Korut, Kim Jong-un, mengatakan dalam pidato tahun barunya bahwa dia bersedia untuk membuka diskusi dengan Seoul.
Presiden Korsel Moon Jae-in telah melihat tingkat dukungan kepadanya menurun karena tanggapan pemerintahnya terhadap partisipasi Korut dalam Olimpiade. Terutama setelah memutuskan untuk membentuk tim hoki es gabungan perempuan dengan para atlet dari dua negara Korea untuk Olimpiade Musim Dingin.
Tim hoki es perempuan menjadi satu-satunya tim gabungan yang akan dibentuk. Banyak warga Korsel mengeluhkan bahwa tim hoki perempuan tampak tidak adil bagi pemain Korsel. Lebih dari seratus petisi melawan tim gabungan tersebut telah dikirim ke laman web kepresidenan Gedung Biru.
Pemerintah dan partai oposisi mengkritik keputusan Pyongyang untuk membatalkan pertunjukan pada Selasa. Partai Demokrat milik Moon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seringnya melanggar janji akan menyebabkan kepenatan.
"Ini adalah tanggung jawab Korut untuk menunjukkan ketulusannya. Tidak ada gunanya membalik kesepakatan seperti halnya membalik tangan mereka," kata partai tersebut.