Selasa 30 Jan 2018 19:42 WIB

'Kontroversi Barca tidak akan Terjadi dengan VAR'

Ragam kontroversi pertandingan bisa dihindari andai wasit melihat tayangan ulang.

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Ratna Puspita
Javier Tebas.
Foto: EPA-EFE/Víctor Lerena
Javier Tebas.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden La Liga Spanyol Javier Tebas ikut mengomentari kontroversi laga Barcelona kontra Alaves yang diadakan akhir pekan lalu. Menurut Tebas, ragam kontroversi dalam pertandingan yang dimenangkan Barca dengan skor 2-1 ini bisa dihindari andai wasit melihat tayangan ulang.

Karena itu, Tebas merekomendasikan penggunaan sistem tayangan ulang melalui video assistant referee (VAR) untuk La Liga. Tebas menargetkan VAR bisa digunakan di La Liga mulai musim depan.

"Tahun depan kami akan menggunakan VAR. Dengan VAR kejadian-kejadian seperti laga Barca kontra Alaves tidak akan terjadi," kata Tebas dikutip dari Marca, Selasa (30/1).

Tebas mengatakan, saat ini semua hal pendukung sedang dipersiapkan. Tebas tak mau VAR malah membawa kerugian.

"Kami melakukan segalanya semua dengan baik, kami akan pastikan semua sudah siap tahun depan," kata Tebas.

photo
Para pemain Barcelona (dari kiri ke kanan), Luis Suarez, Andres Iniesta, dan Paulinho, merayakan gol ke gawang Alaves. (EPA-EFE/TONI ALBIR)

Kemenangan Barcelona atas Alaves pada laga pekan ke-21 La Liga Spanyol 2017/2018, Senin (29/1) dini hari WIB, meninggalkan kontroversi. Pada laga di Camp Nou tersebut, Alaves bisa saja terhindar dari kekalahan 1-2 andai wasit Iglesias Villanueva jeli dalam bertugas.

Pada menit ke-89, bola menyentuh tangan bek Barca Sergio Umtiti. Namun, Villanueva tidak memberikan penalti padahal andai tak ada tangan Umtiti bola bisa melaju deras ke gawang Barca. 

Akibatnya, para pemain Alaves pun memberondong wasit dengan protes. Meski demikian, wasit tetap bergeming sehingga Barca pun sukses meraih kemenangan ke-18 musim ini. Selain kejadian itu, ada sejumlah peristiwa lainnya yang memicu kontroversi dalam pertandingan di Camp Nou tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement