Kamis 01 Feb 2018 18:29 WIB

Ancelotti: PSG Punya Segalanya untuk Juara Liga Champions

PSG memiliki lebih banyak pengalaman dan kualitas dibandingkan tahun lalu.

Carlo Ancelotti.
Foto: EPA/Christian Bruna
Carlo Ancelotti.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA — Carlo Ancelotti mengatakan Paris Saint-Germain (PSG) memiliki segalanya untuk memenangkan Liga Champions 2017/2018. Juru taktik asal Italia ini mengatakan Le Parisiens memiliki pemain berkualitas dan pengalaman yang lebih baik dibandingkan musim lalu. 

“PSG memiliki segalanya untuk memenangkan Liga Champions. Mereka memiliki Neymar dan (Kylian) Mbappe. Mereka memiliki lebih banyak pengalaman dan kualitas dibandingkan tahun lalu. Mereka lebih dewasa dan berbahaya,” kata Ancelotti kepada Corriere dello Sport dilansir dari Marca, Kamis (1/2). 

Tahun lalu, PSG berhasil lolos ke fase gugur sebagai runner-up Grup A setelah terpaut dua angka dari Arsenal. Namun, langkah Les Parisiens dihentikan oleh Barcelona di babak 16 besar. 

PSG tampil perkasa di Parc des Princes ketika menaklukkan Barcelona 4-0. Namun, Barca membalas dengan kemenangan 6-1 di Camp Nou. Barca pun lolos dengan agregat 6-5.

Musim ini, PSG lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup setelah unggul selisih gol dari Bayern Muenchen. PSG digadang-gadang sebagai favorit juara setelah diperkuat oleh Neymar dan Mbappe. 

Kombinasi keduanya bersama Edinson Cavani menjadikan PSG sebagai tim paling produktif selama fase penyisihan grup. Les Parisiens mengemas 25 gol, lebih banyak dua gol dibandingkan Liverpool. 

photo
Para pemain Paris Saint-Germain (kiri ke kanan) Kylian Mbappe, Neymar, Edinson Cavani, dan Layvin Kurzawa. Kombinasi Mbappe, Neymar, dan Cavani menjadikan PSG sebagai tim paling produktif pada fase penyisihan grup Liga Champions 2017/2018. (EPA-EFE/JULIEN WARNAND)

Di babak 16 besar, PSG akan menghadapi Real Madrid. Kendati berstatus juara, skuat asuhan Zinedine Zidane tidak mengesankan musim ini. 

Los Blancos hampir dipastikan gagal mempertahankan La Liga karena masih berkutat di posisi empat klasemen sementara. Kendati memiliki laga tersisa lebih banyak, Madrid tertinggal 19 angka dari Barcelona di puncak klasemen. 

Madrid juga sudah tersingkir dari Copa del Rey setelah menelan kekalahan memalukan 1-2 dari Leganes di Stadion Santiago Bernabeu, pekan lalu. Los Blancos juga tidak meyakinkan di kompetisi Eropa karena lolos ke babak gugur Liga Champions sebagai runner-up grup setelah menelan kekalahan dan imbang melawan Tottenham Hotspur. 

Namun, Ancelotti, yang pernah melatih PSG dan Madrid, mengatakan, Los Blancos tetap memiliki peluang lolos ke perempat final Liga Champions. Dia menyatakan Madrid sekarang akan fokus pada kompetisi kasta tertinggi di Eropa tersebut. 

Dia juga berpendapat Madrid tidak sedang dalam fase kritis kalau melihat penampilan melawan Valencia pada lanjutan La Liga 2017/2018 di Santiago Bernabue, akhir pekan lalu. 

photo
Striker Real Madrid asal Portugal Cristiano Ronaldo (ketiga dari kiri) merayakan gol ke gawang Valencia bersama rekan setimnya. (EPA-EFE/JUAN CARLOS CARDENAS)

Madrid berhasil mengakhiri empat laga tanpa kemenangan dengan menaklukkan Valencia di Stadion Mestalla. Los Blancos berhasil menang 4-1 lewat dua gol Cristiano Ronaldo serta masing-masing satu gol dari Marcelo dan Toni Kroos. 

“(Real Madrid) bereaksi baik melawan Valencia. Saya tidak berpikir mereka dalam krisis. Satu-satunya kompetisi yang bisa dimenangkan Real Madrid adalah Liga Champions, jadi mereka akan fokus pada hal itu. Tim-tim harus waspada terhadap apa yang Zidane lakukan di Liga Champions,” ujar Ancelotti. 

Ancelotti pun memprediksikan Madrid akan sulit dihentikan kalau berhasil membendung PSG. “Jika mereka mengalahkan skuat (Unai) Emery maka akan sulit menghentikan mereka karena mereka memiliki pemain yang tidak pernah ingin kalah: Cristiano Ronaldo,” kata dia. 

Di luar kedua klub tersebut, Ancelotti menjagokan Manchester City sebagai juara Liga Champions. Pada kesempatan tersebut, Ancelotti kembali ditanya soal kemungkinan melatih tim nasional Italia. 

Banyak penggemar Azzurri yang menginginkanya melatih timnas setelah Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Namun, Ancelotti menyatakan, sepak bola Italia harus memecahkan masalah yang ada di tubuh federasi. Selain itu, dia mengaku lebih suka melatih klub. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement