Jumat 02 Feb 2018 00:05 WIB

Barcelona Hadapi Derbi Berisiko Tinggi Kontra Espanyol

Barcelona melakoni derbi Katalan melawan Espanyol, akhir pekan ini.

Para pemain Barcelona, yakni Jose Paulo Bezerra atau Paulinho (kiri) dan Gerard Pique (kanan-belakang), serta kiper Espanyol Diego Lopez (kanan-depan) dan pemain Espanyol Mario Hermoso (kedua dari kiri).
Foto: EPA-EFE/Alejandro Garcia
Para pemain Barcelona, yakni Jose Paulo Bezerra atau Paulinho (kiri) dan Gerard Pique (kanan-belakang), serta kiper Espanyol Diego Lopez (kanan-depan) dan pemain Espanyol Mario Hermoso (kedua dari kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA — Pemuncak klasemen La Liga Spanyol Barcelona menghadapi duel panas melawan tim sekota Espanyol pada akhir pekan ini. Para pejabat Liga Spanyol menyebut derbi Katalan pada Ahad (4/2) ini sebagai ajang berisiko tinggi dengan menuntut penambahan jumlah petugas kepolisian. 

Namun, kiper Espanyol Diego Lopez meminta kepada para penggemar timnya untuk memastikan terdapat suasana yang bagus dan untuk menahan diri dari hasrat untuk melecehkan lawan mereka. "Para penggemar semestinya pergi ke derbi untuk mendukung tim dan bukan fokus pada pemain lawan manapun," ucapnya kepada para pewarta.

Derbi Katalan pada Ahad (4/2) merupakan pertemuan ketiga dalam rentang waktu kurang dari dua pekan antara Barca dan lawannya yang kurang populer. Setelah dua leg perempat final Piala Raja membuat hubungan antara kedua klub asal Barcelona ini semakin memburuk. 

Espanyol mengalahkan rival sekota mereka untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun pada leg pertama. Namun, Barcelona melaju ke semifinal setelah memenangi leg kedua dengan skor 2-0. 

Pertandingan leg pertama di markas Espanyol Stadion RCDE dimainkan dalam suasana ‘panas’. Bahkan, wajah kiper Barca Jasper Cillesen terkena lemparan suatu benda yang dilemparkan penggemar tuan rumah.

Namun, komentar-komentar pascapertandingan leg kedua menambah suasana antara kedua kubu semakin ‘panas’. Komentar dari dua pemain Barca Sergio Busquets dan Gerard Pique menambah penderitaan tim yang kalah.

Busquets mengkritik Espanyol atas perayaan-perayaan yang terlalu bersemangat setelah leg pertama. Pique mengejek martabat Espanyol dengan menyebut mereka sebagai Espanyol de Cornella

Pernyataan Pique mengacu pada wilayah Espanyol bermukim. Dua hal ini memicu keluhan resmi dari Espanyol, yang menuduh kedua pemain tersebut mengobarkan permusuhan.

photo
Kiper Diego Lopez (kanan) memeluk bek Barcelona Gerard Pique (kiri). (EPA-EFE/ANDREU DALMAU)

Lopez pun berharap Cornella menjadi kawah berisik yang menguntungkan Espanyol pada Ahad nanti. Namun, dia mengingatkan, tidak perlu adanya pelecehan atau minimnya rasa hormat kepada klub lawan. 

“Itulah cara terbaik bagi mereka untuk mendukung kami, untuk memperlihatkan bahwa mereka merupakan penggemar teladan dan kemudian kami dapat fokus pada pekerjaan-pekerjaan kami. Kami bersikap seperti pria sejati pada dua pertandingan piala dan akan terus melakukannya,” ujar dia. 

Barca menggenggam keunggulan 11 poin di puncak klasemen, diikuti oleh Atletico Madrid. Tim peringkat kedua itu menghadapi pertandingan berat melawan Valencia.

Duel ini menjadi persaingan menjadi kekuatan utama ketiga di Spanyol, di belakang Barcelona dan Real Madrid. Valencia sempat terlihat sebagai salah satu kandidat juara pada awal musim. Namun, sekarang mereka tertinggal enam poin di belakang Atletico setelah kalah lima kali pada delapan pertandingan sebelumnya.

Atletico akan mendapat suntikan semangat dari kembalinya Diego Costa setelah dua pekan absen karena cedera. Atletico semestinya juga memiliki kondisi fisik yang lebih segar dibanding Valencia, yang mengunjungi Ibu Kota Spanyol kurang dari 72 jam setelah pertandingan leg pertama semifinal Piala Raja di kandang Barcelona.

 

Klasemen Liga Spanyol 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Barcelona Barcelona 13 11 0 2 40 28 33
2 Real Madrid Real Madrid 12 8 3 1 25 14 27
3 Atletico Madrid Atletico Madrid 13 7 5 1 19 12 26
4 Villarreal Villarreal 12 7 3 2 23 4 24
5 Osasuna Osasuna 13 6 3 4 17 -3 21
sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement