Jumat 02 Feb 2018 10:55 WIB

Cina Bangun 30 Ribu Sekolah Sepak Bola Hingga 2025

Cina melakukan pelatihan dan pendidikan sepak bola untuk anak-anak sejak Juli 2017.

Suporter Cina.
Foto: EPA-EFE/KIYOSHI OTA
Suporter Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING —Pemerintah Cina membangun sekitar 30 ribu unit sekolah sepak bola (SSB) baru yang direncanakan tuntas hingga tahun 2025. Kementerian Pendidikan Cina menyatakan pelatihan dan pendidikan sepak bola untuk anak usia dini dan remaja sudah dilaksanakan di lebih dari 20 ribu unit sekolah sejak Juli 2017.

“Namun panduan program pendidikan tersebut akan diterbitkan pada tahun ini untuk meningkatkan sistem pendidikan dan pelatihan sepak bola, baik di dalam kelas maupun di lapangan,” tulis media resmi Cina, Jumat (2/1).

Panduan baru tersebut akan mengatur bahwa beberapa sekolah yang terdaftar harus memberikan pelajaran sepak bola minimal sekali dalam sepekan. Sekolah yang ditunjuk untuk melaksanakan program tersebut harus menggelar pertandingan sepak bola antarkelas di dalam sekolah itu dan antarsekolah yang didahului dengan pelatihan secara intensif.

Kebijakan tersebut diambil untuk mewujudkan ambisi Presiden China Xi Jinping yang termasuk salah satu pemimpin dunia yang ‘gila bola’. “Dia ingin mempersiapkan generasi muda Cina memiliki keterampilan mengolah bola, termasuk dalam upaya lolos kualifikasi dan berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia, terlebih menjuarainya,” kata laporan radio pemerintah setempat.

Data Kementerian Pendidikan setempat menyebutkan jumlah sekolah menengah atas di Cina yang memiliki tim sepak bola andalan naik dua kali lipat pada 2015. Banyak guru sepak bola, termasuk dari negara lain, didatangkan sejak tiga tahun yang lalu.

Sejauh ini prestasi sepak bola Cina tidak terlalu menggembirakan, bahkan masih tertinggal dengan dua negara tetangga di Asia Timur, yakni Korea Selatan dan Jepang. Tim nasional China yang diperkuat mantan penjaga gawang Persebaya Surabaya Zeng Cheng gagal lolos putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.

Demikian pula sebagai tuan rumah kejuaraan AFC U-23 tahun ini di Jiangsu, China tersingkir di babak penyisihan. Justru Vietnam sebagai tim kuda hitam menduduki peringkat kedua di kejuaraan tersebut. 

Meskipun kalah 1-2 dari Uzbekistan, permainan tim Vietnam patut diacungi jempol karena bisa memberikan perlawanan sengit dalam babak perpanjangan waktu yang digelar di bawah guyuran hujan salju. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement