REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Mega Bintang Paris Saint-Germain (PSG) Neymar menolak minta maaf terkait ulah tak sportifnya ketika berlaga melawan Rennes pada laga semifinal Piala Liga Prancis, Rabu (31/1) lalu. Neymar mengatakan, sikapnya yang pura-pura hendak menolong bek lawan Hamari Traore pada laga di Stadion Roazhon Park tersebut merupakan guyonan belaka.

Dalam peristiwa itu, Traore yang sedang terduduk di lapangan karena kesakitan didekati oleh Neymar. Pemain termahal di dunia tersebut lalu menyodorkan tangannya seolah ingin membantu Traore. Namun, ketika Traore hendak menggapai tangan Neymar, mantan pemain Barcelona ini malah berlalu sembari menertawakannya.

"Saya terbiasa melakukan hal itu kepada teman-teman saya. Lalu mengapa saya tak boleh melakukannya kepada lawan? Itu cuma lelucon, tapi malah jadi kontroversi," kata Neymar dikutip dari ESPN, Jumat (2/2).

Pemain berusia 25 tahun ini berdalih sepak bola sekarang sangat membosankan. Perilakunya ketika melakukan aksi lelucon itu pun dianggap Neymar sebagai bagian dari mencairkan suasana.

Meski demikian, Neymar tak menampik candaan yang dilakukannya juga dimaksudkan untuk melakukan provokasi kepada lawan. Namun, ia menilai perbuatannya masih dalam tahap wajar ketimbang yang sering ia terima dari lawan.

Neymar mengatakan, sepanjang kariernya ia sering dikasari lawan cuma demi bisa menghentikan pergerakannya di lapangan. Neymar pun berharap kontroversi yang kini menggelinding akibat perilakunya bisa segera berakhir. "Saya punya cara saya sendiri untuk melakukan provokasi. Saya tahu dengan cara yang berbeda," kata dia.

Akibat perilaku Neymar pada laga di markas Rennes tersebut, keributan sempat terjadi. Para pemain Rennes menyerbu Neymar karena dianggap melecehkan rekan setim mereka.

Namun, wasit tak bertindak apa pun atas sikap Neymar tersebut. Melihat hal ini, para pemain Rennes semakin berang dan menganggap sikap tak sportif Neymar seharusnya diganjar hukuman.

Ikuti Whatsapp Channel Republika