REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PSMS Medan akan menghadapi Persebaya Surabaya pada pertandingan pada babak 8 besar Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (3/2) petang. Pelatih PSMS Medan Djadjang Nurdjaman mengatakan, timnya sudah pernah berjumpa Persebaya pada babak final Liga 2 beberapa waktu lalu dan timnya kalah.
"Pada pertemuan yang kedua nanti melawan Persebaya kami harus bekerja keras untuk melayani permainan lawan yang juga diperkuat beberapa pemain asing. Kami berharap PSMS Medan sebagai pemenangnya," kata Djadjang Nurdjaman, Jumat (2/2).
Menurut Djadjang, PSMS Medan melawan Persebaya dengan membawa empat pemain asingnya, yakni dari Pantai Gading, Namibia, Australia, dan Brasil. Semua pemain akan dimaksimalkan untuk mengalahkan Persebaya.
Menyinggung soal Persebaya yang mendapatkan dukungan suporternya, Djadjang mengatakan timnya tidak ada masalah jika tidak ada tekanan dari penonton. Ini karena PSMS sudah teruji saat mengalahkan tuan rumah Persib Bandung pada babak penyisihan.
"Kami pada pertandingan melawan Persebaya harus betul-betul mewaspadai lawan karena meteri pemainnya sudah berubah. Mereka materi pemainnya sekarang banyak diperkuat beberapa mantan pemain Persipura," kata Djadjang.
Menurut Djadjang, Persebaya yang memiliki tambahan pemain akan semakin kuat dan solid, hal ini terbukti saat skuat Bajul Ijo mampu mengalahkan tim raksasa di Liga 1 Madura United. Karena itu, jika ingin lolos ke babak berikutnya, PSMS harus bekerja keras dan memberikan perlawanan maksimal.
"Kami juga melakukan pembenahan untuk persiapan kompetisi Liga 1 ini. Ada pemain asing yang sudah dipersiapkan dan beberapa pemain baru yang bergabung dengan PSMS. Pertandingan PSMS melawan Persebaya akan berjalan ketat, dan harapannya tim kami sebagai pemenangnya," kata Djadjang.
Menurut kapten PSMS Medan Legimin Raharjo, timnya bersama Persebaya sama-sama kesebelasan promosi dari Liga 2 ke Liga 1. Timnya harus belajar dari hasil kekalahan sebelumnya dan harus tetap fokus sebagai pemenang.