Wenger: Liga Top Eropa Dihancurkan Kekuatan Uang

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Pelatih Arsenal Arsene Wenger mengatakan persaingan di liga terbesar Eropa sedang dihancurkan oleh klub yang memiliki kekuatan finansial atau uang yang besar. Pelatih asal Prancis itu menyatakan kondisi tersebut sedang terjadi di Inggris, Spanyol, Prancis, dan Jerman.

Saat ini, Paris Saint-Germain unggul 11 poin di Ligue 1 sedangkan Bayern Muenchen memimpin dengan keunggulan 16 poin di Bundesliga. Manchester City berada di puncak klasemen Liga Primer 2017/2018 dengan selisih 15 poin dari peringkat kedua Manchester United.

Di Spanyol, Barcelona unggul 11 poin atas Atletico Madrid. Juara bertahan Real Madrid melakoni musim yang sangat menyulitkan berada di posisi keempat dengan selisih 19 angka dari Barca.

Liga lain yang berada di lima besar Eropa adalah Italia. Liga Italia Serie A menjadi satu-satunya yang masih menyuguhkan persaingan ketat. Napoli berada di depan Juventus dengan selisih hanya satu angka.

Wenger mengatakan hal tersebut dengan jelas menunjukkan tidak ada lagi persaingan ketat yang membuat pemenang liga harus ditentukan hingga akhir musim. "Bila Anda melihat lima liga besar di Eropa, pada Desember lalu, kita sudah mengetahui empat juara,” kata dia dilansir dari BBC, Sabtu (3/2).

Dia mengatakan, hal tersebut menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres dalam kompetisi di Eropa. “Kekuatan finansial beberapa klub pada dasarnya menghancurkan kompetisi,” ujar dia.

Wenger berbicara dua hari setelah transfer di Liga Primer kembali mencatat rekor. Klub-klub di Liga Primer Inggris menghabiskan 150 juta poundsterling (Rp 2,854 triliun) pada hari terakhir pasar transfer musim dingin, Rabu (31/1). Dengan tambahan angka tersebut, pergerakan uang selama bursa transfer musim dingin oleh klub-klub Liga Primer mencapai 430 juta poundsterling (Rp 8,184 triiliun).

Setelah penutupan jendela transfer musim panas pada September silam, Wenger mengatakan peraturan Financial Fair Play yang diterapkan oleh UEFA harus dibatalkan karena klub-klub tidak menghormati regulasi dari badan sepak bola Eropa tersebut. Padahal, aturan itu diperkenalkan untuk mencegah apa yang disebut 'doping keuangan’.

PSG menjadikan Neymar sebagai pemain termahal di dunia ketika mendatangkannya dari Barcelona musim panas lalu. Di sisi lain, PSG menandatangani kontrak dengan Kylian Mbappe dalam sebuah kesepakatan yang membuat Les Parisiens harus membayar AS Monaco 165,7 juta poundsterling pada akhir musim.

Presiden La Liga Javier Tebas mengatakan pergerakan PSG pada musim panas lalu membuat sistem Financial Fair Play seperti ditertawakan. Tebas juga menuduh Manchester City melakukan 'doping keuangan’.

Pada Januari ini, klub La Liga Barcelona membayar biaya terbesar saat mereka membeli playmaker Brasil Philippe Coutinho dari Liverpool dalam sebuah kesepakatan bernilai 142 juta poundsterling. Namun, jumlah pengeluaran klub Liga Primer Inggris jauh melebihi jumlah klub-klub di Eropa.

Bundesliga telah didominasi oleh Muenchen dalam beberapa tahun terakhir. Bavarians memenangkan 12 dari 18 gelar terakhir, termasuk lima terakhir berturut-turut.

Hanya sekali dalam 13 musim terakhir, gelar juara Spanyol dimenangkan oleh klub di luar Madrid dan Barcelona, yakni Atletico pada 2014. Barca telah memenangkan liga delapan kali pada periode itu sedangkan Madrid meraih empat gelar.

Di Italia, Juventus telah memenangkan Serie A selama enam musim berturut-turut, sedangkan Inter Milan meraih lima gelar antara 2006 dan 2010.

Di Prancis, ada enam pemenang gelar berbeda antara 2007-08 dan 2012-13, namun PSG telah memenangkan liga dalam empat dari lima musim terakhir. Pada periode 2002 dan 2008, Lyon memenangi tujuh gelar Ligue 1 berturut-turut.

Di Liga Primer, hanya empat klub , yakni Chelsea, Manchester United, Manchester City dan Leicester, memenangkan liga dalam 12 musim terakhir.