REPUBLIKA.CO.ID, SOLO — Sriwijaya FC tampil gemilang ketika mengandaskan Arema FC. Pertandingan kedua kesebelasan tanding di babak perempat final Piala Presiden 2018, pada Ahad (4/2), berakhir dengan skor 3-1 untuk Sriwijaya FC.
Bagi Singo Edan, hasil kalah kali ini mengharuskan melepas gelar juara bertahan Piala Presiden 2017. Sementara kemenangan Sriwijaya atas Arema kali ini memastikan para penggawa Laskar Wong Kito merebut tiket menuju babak semifinal pekan depan.
Di babak semifinal, Sriwijaya sudah punya lawan, yakni Bali United. Pada laga perempat final, Sabtu (3/2), Bali United berhasil mengandaskan Madura United.
Saat laga di stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah (Jateng) pertandingan babak pertama kedua tim berakhir imbang. Kedua kesebelasan sama-sama tak mampu mencetak gol, dan mengakhiri 45 menit pertama dengan skor 0-0.
Memulai babak kedua, kedua tim pun sama-sama buntu membuka keunggulan. Skor kacamata bertahan sampai pertandingan sudah memasuki menit ke-60-an.
Pada menit ke-61, Arema sebetulnya punya peluang emas membuka skor. Pelanggaran yang dilakukan Bio Paulan terhadap Dedik Setiawan di kotak terlarang membuat wasit menghukum penalti ke gawang Sriwijaya.
Namun, Ahmad Atayew yang diminta pelatih Joko Susilo menjadi eksekutor gagal. Kiper Teja Paku Alam berhasil melakukan blocking. Skor pun tetap 0-0.
Pemain Sriwijaya FC Marckho Sandi Merauje berebut bola dengan pemain Arema FC Hanif Sjahbani pada Pertandingan Perempat Final Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Ahad (4/2). (ANTARA/Mohammad Ayudha)
Kesempatan membuka angka di papan skor malah berbalik menjadi milik Sriwijaya. Paulin memecah kebuntuan pada menit ke-65.
Lewat sepakan sudut, Paulin berhasil menanduk bola dan membungkam gawang Arema. Skor menjadi 1-0.
Tak lama bagi anak asuh pelatih Rahmad Darmawan menggandakan kedudukan. Pada menit ke-71, Syahrian Abimanyu kembali membungkam kiper Kartika Ajie. Sepakan bebas dari luar areal penalti, berhasil mengantarkan bola ke sisi kiri gawang dan membuat skor menjadi 2-0.
Tertinggal dua gol membuat Arema semakin bermain ngotot. Sriwijaya pun tak menurunkan intensitas permainan. Laga menjadi semakin sengit. Itu tampak dari sejumlah pelanggaran yang kerap dilakukan oleh masing-masing pemain kedua kesebelasan.
Arema kembali punya peluang emas pada menit ke-81. Pelanggaran keras yang dilakukan Alfin Tuasalamony terhadap Ahmad Alfarizi di areal 12 pas, membuat wasit kembali menghukum Sriwijaya dengan penalti. Kali ini, eksekusi berhasil dilakukan Ahmad Nur Hardianto dan membuat skor menjadi 2-1.
Sisa waktu sembilan menit sebelum pertandingan pungkas, membuat Arema tak sempat merayakan selebrasi gol tersebut. Permainan cepat kembali ditampilkan para pemain Singo Edan demi mengejar hasil imbang dan memaksa Laskar Wong Kito beradu penalti.
Akan tetapi, alih-alih menyamakan kedudukan, Arema justru kebobolan. Pada menit ke-86, duet di lini depan Sriwijaya kembali membungkam Arema.
Manuchekhr Dzhalilov berhasil tanpa pengawalan mendapatkan bola dan melepas umpan ke dekat gawang yang disambut Beto Goncalves. Sekali sentuh saja Beto kembali menjebol gawang Kartika Ajie dan membuat skor menjadi 3-1.
Skor tersebut bertahan sampai menit ke-90. Tambahan waktu beberapa menit tak mengubah kedudukan. Skor 3-1 mengantar Sriwijaya menuju empat besar.Laga semifinal akan digelar pada 10 sampai 13 Februari dengan format laga kandang dan tandang.