REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR — Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts memutuskan memanggil Syafei untuk memenuhi regulasi terkait kuota pemain U-23 yang rencananya diberlakukan pengelola Kompetisi Liga 1 musim 2018. Rencananya, setiap klub peserta Liga 1 wajib mempunyai tujuh pemain U-23 dari kuota maksimal 30 pemain yang didaftarkan.
"Dia (Syafei) kita panggil untuk memenuhi syarat pemain U-23. Syafei juga terlihat senang bisa kembali ke tim," kata Robert Rene Alberts saat dikonfirmasi dari Makassar, Ahad (4/2).
Syafei memang bukan wajah baru di tim Juku Eja. Pemain muda itu sudah berseragam PSM Makassar sejak musim lalu usai naik kelas atau promosi dari tim junior ke tim senior.
Pemanggilan ini juga diharapkan akan membuat pemain yang bersangkutan bisa bekerja lebih keras lagi untuk bisa mendapatkan perhatian dari pelatih. Apalagi, pada musim sebelumnya memang sulit bersaing dengan para pemain senior yang selalu rutin tampil sebagai pemain inti.
Setelah mendapatkan panggilan, Syafei memilih langsung bergabung pada latihan sore hari. Namun, porsi latihannya belum digenjot seperti pemain lainnya karena alasan kondisi yang belum 100 persen.
Kedatangan Syafei dalam pemusatan latihan PSM di Bali tentu saja membuat riuh lokasi latihan. Apalagi, pemain yang bersangkutan dikerjai dengan memintanya memperkenalkan diri dihadapan seluruh pemain.
PSM memang kembali membuka kran pemain tentu juga berdasarkan kondisi terkini tim yang telah ditinggalkan sejumlah pemain jelang kompetisi Liga 1. Hal itu dilakukan setelah ditinggalkan sejumlah pemain.
Ferdinand Sinaga menjadi pemain yang pertama kali memutuskan meningalkan klub kebanggaan masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan itu demi memperkuat tim asal Malaysia. Selanjutnya Hamka Hamzah yang pada akhirnya gagal menemui kesepakatan juga memilih meninggalkan tim yang dibelanya pada musim lalu.
Disusul Titus Bonai dan mantan bintang timnnas U-19, yakni Muchlis Hadi Ning Syaefulloh yang juga memutuskan tidak bertahan di tim asal Makassar tersebut.