Selasa 06 Feb 2018 17:59 WIB

Pemkot Tawarkan Persib Kelola Stadion GBLA

Pemkot Bandung kewalahan dengan biaya pemeliharaan stadion yang terbilang mahal.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ratna Puspita
Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Foto: Republika/Prayogi
Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menawarkan pengelolaan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) kepada PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selaku pengelola klub sepakbola Persib. Sebab, Pemkot Bandung kewalahan dengan biaya pemeliharaan stadion yang terbilang mahal.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Yossi Irianto mengatakan selama ini pemeliharaan Stadion GBLA melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung. Biaya pemeliharaan Stadion GBLA pun menguras APBD Kota Bandung.

“Yang paling efektif dan efisien dikerjasamakan atau dikelola dengan baik oleh PT Persib," kata Yossi saat dihubungi wartawan Senin (5/2) malam.

Ia mengungkapkan biaya pemeliharaan Stadion GBLA mencapai kurang lebih Rp 5 Miliar dalam setahun. Biaya tersebut digunakan untuk pemeliharaan gedung, rumput, hingga listrik.

"Pemeliharanya tinggi, listrik Rp 1,2 miliar per tahun, 100 juta per bulan. Belum pemeliharan gedung yang segitu luasnya juga perwatan terutama rumput totalnya 500 juta. Setahun 5-6 miliar. Ini menjadi tidak efisien," ujarnya.

Besarnya biaya pemeliharaan tersebut membuat perawatan stadion tidak maksimal. Akibatnya, muncul banyak laporan kerusakan seperti air bocor atau rumput yang tidak terawat.

Karena itu, Yossi berharap bisa melakukan pengelolaan oleh pihak ketiga agar perawatan bisa maksimal. Pemkot Bandung memiliki saham di PT PBB. Karena itu, Pemkot Bandung menawarkan kepada manajemen Persib tersebut. 

“Kami berharap muncul kerja sama karena kalau dibentuk UPT kewalahan. Di Dispora bakal jebol. Sebelum (tawarkan) ke yang lain ke Persib dulu karena masih tim kami, saham-saham kami juga, masyarakat punya Bobotoh juga," tuturnya.

Dia mengatakan rencana ini akan dibahas melalui tim independen. Tim tersebut nantinya menghitung urusan teknis kerjasama dalam pengelolaan stadion kebanggan warga Kota Bandung itu.

"Hitungannya belum keluar nanti dibentuk tim independen untuk menghitung, itu prinsipnya menguntungkan," ucapnya.

Ia menyebut dengan demikian Persib bisa bermarkas di GBLA. Dengan kapasitas yang lebih besar dibanding stadion Persib saat ini, diharapkan bisa lebih maksimal berlatih, begitupun Bobotoh yang juga semakin puas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement