Selasa 06 Feb 2018 21:31 WIB

Asap Karhutla Bisa Bikin Jelek Image Indonesia

Asap karhutla bisa ganggu penerbangan sehingga mengganggu perhelatan Asian Games 2018

Presiden Joko Widodo memimpin rapat kerja pemerintah dengan gubernur dan Ketua DPRD terkait percepatan pelaksanaan berusaha di daerah di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/1).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo memimpin rapat kerja pemerintah dengan gubernur dan Ketua DPRD terkait percepatan pelaksanaan berusaha di daerah di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengingatkan deteksi dini dan pencegahan atas asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) harus terus dilakukan. Karena jika tidak, asap kahutla bisa membuat image Indonesia di mata dunia menjadi jelek.

''Asap dari karhutla akan membuat nama baik (image) Indonesia menjadi jelek,'' kata  Presiden saat memberi pengarahan kepada peserta Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2018 di Istana Negara, Jakarta, Selasa.

Presiden Jokowi pun mengingatkan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 pada 18 Agustus hingga 2 September. Karena itu, Presiden harap perhelatan akbar empat tahunan tersebut jangan sampai terganggu asap karhutla.

Bukan hanya menjadi jelek nama Indonesia, kata Jokowi, asap karhutla juga akan mengganggu penerbangan yang bisa mengganggu pelaksanaan Asian Games tersebut.

"Kita harus bekerja keras agar perhelatan Asian Games bisa lancar tanpa terganggu kebakaran hutan dan lahan," harap Kepala Negara kepada para peserta Rapat Koordinasi yang terdiri gubernur, bupati/walikota, Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim, Kapolres dari daerah rawan Karhutla ini.

Presiden berharap deteksi dini dan pencegahan harus terus dilakukan serta selalu sigap melakukan pemadaman di kala masih kebakaran skala kecil. "Jangan sampai ada kebakaran besar, baru kita tabrak sana, tabrak sini,'' katanya. ''Tapi baru ada api kecil, sudah dipadamkan.''

Untuk itu, Presiden meminta kesiapan, ketersediaan sumber daya manusia (SDM), peralatan selalu dicek. Jokowi juga meminta satgas yang berada di tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa itu diaktifkan.

"Pastikan juga, ini terutama para gubernur, para pengelola lahan, kewajiban jaga wilayah kerjanya, siapkan sarana dan prasarana, personel, libatkan masyarakat dalam pencegahan. Pencegahan lebih penting," katanya.

Jokowi juga meminta penegakan hukum pada pelaku pembakar hutan dan lahan harus tanpa pandang bulu, baik pidana maupun perdata. (Baca: Jokowi: Saya Jamin Negara Tetangga tak Terkena Asap Karhutla)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement