Jumat 09 Feb 2018 22:53 WIB

Olimpiade Musim Dingin, Korsel Incar Wisatawan Cina

Pada tahun lalu, jumlah wisatawan Cina ke Korsel anjlok.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andri Saubani
PyeongChang 2018.
Foto: olimpyc.ca
PyeongChang 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) banyak mendapatkan keuntungan di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang yang dimulai pada hari Jumat (9/2). Namun untuk ekonomi, keuntungan terbesar akan kembalinya wisatawan dari Cina, yang merupakan tuan rumah berikutnya dalam Olimpiade.

Jumlah wisatawan anjlok tahun lalu setelah Korea Selatan membuat marah Cina dengan menerapkan sistem pertahanan rudal A.S. Dilansir di Bloomberg, Jumat (9/2) disebutkan, meskipun ada harapan untuk melakukan detente dengan Cina setelah kedua pemimpin negara tersebut bertemu pada bulan Desember, penurunan jumlah wisatawan berlanjut hingga Januari.

Korea Tourism Organization (KTO) mengharapkan laju penurunan jumlah wisatawan ini akan berkurang pada bulan Februari saat Olimpiade dimulai. "Kami melihat turis dari Beijing dan Shandong (daerah dimana paket wisata dilanjutkan meskipun dengan batasan) melakukan pemesanan perjalanan untuk Olimpiade Musim Dingin," kata Park Yong-hwan, wakil direktur di Korea Tourism Organization.

Pemerintah Korea telah berusaha untuk memancing turis Cina dengan mengizinkan mereka masuk tanpa visa bagi mereka yang memiliki tiket olimpiade senilai 200 ribu won (setara dengan 183 dolar AS) atau lebih.

Panitia penyelenggara Olimpiade Pyeongchang tidak mengungkapkan berapa banyak tiket yang telah dialokasikan ke reseller tiket resmi Cina. Hingga 5 Februari, 77 persen dari 1,07 juta tiket telah terjual ke penonton di dalam dan luar negeri, menurut panitia.

Penurunan pariwisata pada 2017 menimbulkan pukulan pada beberapa bagian ekonomi. Kondisi ini memperlebar defisit layanan Korea dan mengurangi 0,4 persen dari pertumbuhan tahunan, menurut bank sentral Korsel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement