REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Tim Nasional Taekwondo Rahmi Kurnia mengatakan ada beberapa evaluasi yang akan dilakukan setelah test event atau Invitation Tournament. Evaluasi tersebut di antaranya koreografi di kelas Poomsea.
Rahmi mengatakan akan mencari koreografer untuk kelas freestyle Poomsea. "Kalau untuk freestyle ini kami juga butuh penataan musik, untuk benar-benar ditata gerakannya dengan musiknya. Kalau musiknya kemana, gerakannya kemana kan gak bagus juga. Makanya kami harus mencari seorang koreografer untuk mengatur gerakan," katanya Rahmi, Sabtu (10/2).
Indonesia meraih medali emas di empat kelas Poomsae di Invitation Tournament. Tunggal putra, tunggal putri, beregu putra dan beregu putri menyumbang emas dalam turnamen ini. Selain Indonesia sebagai tuan rumah ada Korea Selatan, Hong Kong, Laos, Filipina, India, Mongolia dan Malaysia yang ikut di turnamen ini.
"Mei nanti ada kejuaraan Asia di Vietnam, mudah-mudahan lebih baik lagi," kata Rahmi.
Rahmi mengatakan skuat yang diturunkan pada turnamen ini bukan para pemain inti tim nasional. Dia menerangkan hingga sekarang Taekwondo belum memutuskan skuat utama yang akan diturunkan pada Asian Games nanti.
Rahmi mengatakan ada kemungkinan beberapa atlet senior juga ingin turun di Asian Games. "Karena untuk new Poomsae dan freestyle itu benar-benar butuh yang sempurna sekali dalam gerakannya," kata Rahmi.
Rahmi mencontohkan gerakan Defia Romaniar yang meraih medali emas di sektor tunggal putri. Menurut Rahmi, lompatan Defia kurang tinggi. Rahmi mengatakan untuk tendangan putaran harus setinggi 540cm sampai 720 cm.
"Jadi harus dikuatkan kakinya. Tetapi untuk gerakannya Defia sudah bisa," katanya.