Senin 12 Feb 2018 23:20 WIB

Bak Lompat di GBK Senayan Harus Diperbaiki

Jika tidak diperbaiki maka lompat jauh tidak bisa diperlombakan.

Rep: Fitriyanto/ Red: Ratna Puspita
Atlet mendarat di bak pasir pada perlombaan lompat jauh di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
Atlet mendarat di bak pasir pada perlombaan lompat jauh di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posisi bak pasir untuk lompat jauh di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, tidak tepat.  Karena itu, posisi bak pasir yang saat ini digunakan pada Turnamen Invitasi Asian Games 2018 harud dipindahkan atau diperbaiki. 

Kesalahan dalam penempatan bak loncat/lompat itu ditemukan oleh Delegasi teknis cabang atletik Asian Games 2018 dari Asosiasi Atletik Asia (AAA) Cuddy Kotta Valson bersama delegasi teknis lainnya, Kwan Lee, dan Sekretaris Jenderal AAA Maurice Nickolas. Ketiganya melakukan peninjauan saat test event atletik di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Senin (12/2).

Ketiganya menilai posisi bak loncat/lompat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang akan jadi venue atletik tidak memperhatikan keselamatan atlet. Cuddy Kotta Valson memastikan jika bak pasir itu tidak diperbaiki maka lompat jauh tidak akan bisa diperlombakan pada Asian Games 2018. 

"Kami menemukan kesalahan besar yang bisa berdampak panjang, terkait soal bak lompat/loncat. Penempatannya tidak sesuai dengan rancangan pertama yang kami berikan. Karena kami sangat memperhatikan keselamatan atlet. Jika memang berbahaya, maka kami tidak akan mengizinkan mereka berpartisipasi di sini," ujar Cuddy.

Saat ini, ada empat bak lompat atau loncat di SUGBK. Namun, dia menilai, dari keempatnya, hanya satu yang representatif untuk digunakan. 

Sementara penempatan tiga bak lainnya terlalu dekat dengan railiing pegangan yang ada di sekitar lapangan. Pegangan tersebut sudah tidak bisa digeser mengingat termasuk dalam warisan budaya. 

Menurut Cuddy, delegasi teknis sudah memberitahukan pihak kontraktor, teknisi, dan pihak terkait, tiga bulan sebelum pelaksanaan test event. Saat itu, dia menerangkan, semua setuju untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

"Tapi ternyata belum ada yang dilakukan hingga saat ini.  Karena itu, kami terus-menerus meyakinkan mereka agar perlombaan nanti tidak ada gangguan. Kami sudah membantu dengan memberikan gambaran soal apa yang yang harus dilakukan untuk perbaikan," ujarnya.

Satu-satunya cara agar lompat jauh dan lompat jangkit tetap bisa diperlombakan pada Asian Games mendatang adalah dengan mengubah pola lintasan. Dia yakin Indonesia bisa melakukannya dalam sisa waktu yang ada, yakni enam bulan. 

"Tentu saja. Kami tahu kalian bisa membuat lintasan atletik hanya dala tiga bulan, maka saya kira untuk memperbaikinya bukan masalah. Apalagi ini wilayahnya kan kecil dan kalian kali ini memiliki lebih dari tiga bulan untuk memperbaiki ini," kata Cuddy. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement