REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Wisma Atlet Inasgoc Tri Ananta Andrewan mengatakan, banyak atlet Indonesia yang mengeluh tentang fasilitas Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Sementara, atlet-atlet luar negeri cukup puas dengan fasilitas yang sudah disediakan di Wisma Atlet.
"Atlet lokal itu sebenarnya mereka mengeluh masalah standar seperti fasilitas di dalam unit. Tapi sebenarnya kalau atlet yang sudah pernah ke Asian Games atau Olimpiade mereka sudah cukup puas," kata Andrewan, Rabu (14/2).
Atlet-atlet yang pernah ikut ajang multievent seperti Asian Games dan Olimpiade, kata Andrewan, banyak memberikan tanggapan positif. Justru atlet -atlet Indonesia yang belum pernah ke Olimpiade dan Asian Games menganggap Wisma Atlet seperti hotel. "Wisma Atlet ini bukan seperti hotel, hanya saja kami mau menyiapkan fasilitas di dalam unit itu menyerupai hotel bintang tiga," katanya.
Andrewan mengatakan, semua fasilitas di Wisma Atlet sudah disetujui oleh Presiden OCA yang sudah berkunjung beberapa bulan lalu. Saat ini Inasgoc sudah mempersiapkan semua yang dibutuhkan atlet pada Asian Games nanti. "Tinggal kami melakukan pembenahan-pembenahan saja," jelasnya.
Ada beberapa fasilitas yang memang tidak disediakan Wisma Atlet di setiap kamar. Seperti fasilitas minum dan memasak. Andrewan mengatakan, Wisma Atlet memang sengaja tidak menyediakan fasilitas minum dan memasak di setiap kamar.
"Kami ingin membiasakan para atlet ini untuk mengikuti seperti standar Olimpiade atau Asian Games. Jadi mereka ini berkumpul di dining hall bersosialisasi, dan bergaul antarnegara di dining hall, mereka mau minum sepuasnya, itu ada gratis di dining hall. Jadi begitu mereka masuk unit mereka langsung istirahat," kata Andrewan.
Andrewan mengatakan, dengan begitu para atlet akan bersosialiasi dengan atlet dari negara lain. Ia juga sudah menyiapkan berbagai fasilitas yang menghibur para atlet di Wisma Atlet. Wisma Atlet Kemayoran pun telah memiliki layanan lain, seperti perpustakaan, pusat kebugaran, dan kios yang menjual produk-produk usaha kecil dan menengah Indonesia.
"Contohnya mempersiapkan tari-tarian dan ada booth UMKM. Sampai sekarang pun ada tari-tarian antara pukul 17.00 sampai 20.00 WIB. itu kami ada tari-tarian. Nah jadi kami pun berusaha memberikan sajian kayak entertaiment," jelas Andrewan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
