Jumat 16 Feb 2018 05:45 WIB

Pelatih Tinju Berharap Pelatnas di Ukraina Lebih Lama

Petinju Indonesia menggelar pelatnas di Ukraina selama satu setengah bulan.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Israr Itah
Petinju Thailand Saylom Ardee (kiri) memukul petinju Indonesia Grace Savon Simangunsong dalam babak final kelas Welter (69 kg) Turnamen Invitasi Asian Games 2018 di JIExpo, Jakarta, Kamis (15/2).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Petinju Thailand Saylom Ardee (kiri) memukul petinju Indonesia Grace Savon Simangunsong dalam babak final kelas Welter (69 kg) Turnamen Invitasi Asian Games 2018 di JIExpo, Jakarta, Kamis (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional tinju Indonesia Ady Swandana berharap dapat menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk Asian Games 2018 lebih lama lagi. Rencananya tim tinju Indonesia akan dua kali beruji coba di Prancis dan Ceska serta menggelar pelatnas di Ukraina selama satu setengah bulan.

"Kalau traning camp satu setengah bulan itu kurang, perjalanan capek, terus start, habis balik lagi. Paling tidak training camp dua bulan, memperbanyak sparring di traning camp," kata Ady, Kamis (15/2).

Tinju hanya berhasil meraih dua medali perak dan empat perunggu pada Turnamen Invitasi Asian Games 2018 yang baru usai. Indonesia menempati posisi enam klasemen akhir.

Ady mengatakan pada Asian Games 2018 nanti, pihaknya akan berfokus untuk menutup kekurangan-kekurangan atlet mereka. Minimnya prestasi pada ajang test event Asian Games 2018 ini disebutkan Ady karena tim yang diturunkan baru berlatih di pelatnas selama dua bulan.

"Dihitung-hitung baru dua bulan dari pertengahan Desember. Kami akan latihan lebih giat lagi untuk menutup kekurangan yang ditampilkan petinju kami pada kesempatan ini. Jadi, kami fokus hal-hal yang dimiliki atlet," kata Ady.

Ady menambahkan, ada beberapa faktor lain yang membuat petinju Indonesia tidak bisa bersaing dengan delapan negara yang berpartisipasi pada ajang test event tersebut. Salah satunya, para petinju pelatnas tidak memiliki teman sparring yang berkualitas. Jika ingin meningkat prestasi sejumlah kendala itu, kata Ady, harus dibenahi.

Ady mengatakan, untuk bisa bersaing di Asian Games nanti Indonesia harus menggelar uji coba. Ia berharap dapat melakukan banyak uji coba dengan berbagai tim dari negara lain sebelum pesta olahraga negara-negara Asia itu bergulir pada pertengahan Agustus.

"Kalau mau meniru negara-negara yang maju di cabang olahraga tinju di Asia, harus menjalani pertandingan paling tidak mengundang negara-negara luar untuk bertanding di turnamen terbuka. India banyak menyelenggarakan turnamen terbuka dan banyak try-out. Dalam satu tahun, 16 kali mereka melakukan try out," tambah Ady.

Ady mengatakan uji coba dengan petunju negara lain sangat penting. Karena selain menambah jam terbang try out juga akan mendewasakan para petinju. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement